Rabu, 19 Maret 2008

Tuntut Ganti Rugi, Warga Trauma Suara Pesawat

Tangerang | Selasa, 18 Mar 2008 09:35:26 WIB
Tuntut Ganti Rugi, Warga Trauma Suara Pesawat

EMPAT keluarga pemilik rumah yang kejatuhan pesawat menuntut ganti rugi akibat jatuhnya pesawat rakitan jenis Pelikan nomor seri PK-SKI yang jatuh di Perumahan Villa Pamulang, Kabupaten Tangerang, Minggu (16/3) kemarin.

Rencananya pada hari Sabtu (22/3) nanti, mereka akan mendatangi pihak Federasi Aero Modelling Seluruh Indonesia (FASI) Pondok Cabe Tangerang untuk meminta ganti rugi akibat jatuhnya pesawat tersebut.

"Pihak FASI dinili bertanggungjawab atas jatuhnya pesawat tersebut. Karena pilot termasuk anggota mereka," ujar Zahril (33), anggota keluarga dari Julianus, salahsatu pemilik rumah yang kejatuhan serpihan pesawat.

Zahril yang ditemui di kediamannya di Blok U No 12-8, Wisma Ismaya, Pamulang, Tangerang, kemarin mengatakan, pihaknya sudah menginventarisir jumlah kerugian dari kerusakan, ditaksir kerugian mencapai Rp20 juta.

"Dana tersebut untuk membenahi kamar tidur serta dapur yang porak-poranda akibat tertimpa serpihan dari badan, dan sayap pesawat," tuturnya.

Atas kejadian kemarin, empat rumah warga mengalami kerusakan, yakni rumah yang beralamat Jln Ismaya Raya, RT01/12 Kelurahan Pondok Benda, Villa

Pamulang Indah Blok U12 No.7,8,10 dan 11. Keempat rumah tersebut antara lain milik Heri Subagyo (No.10), Farida (No.11), Didi Kuswayudi (No.7) dan Julinus (No.8).

Dari keempat rumah yang rusak, rumah milik Zahril tergolong parah. Selain kamar tidur dan dapur yang. Rumah dua lantai yang didiami bersama 6 adiknya ini mengalai kerusakan hampir menyeluruh dilantai dua. Sejumlah lantai terangkat serta beberapa tembok retak akibat tertimpa badan pesawat.

"Sejauh ini baru ada bantuan dari Pemkab Tangerang saja," jelasnya.

Zahri juga mengaku, dirinya paranoid ketika mendengar suara pesawat atau Helikopter yang melintas diatas rumahnya. Pasalnya jatuhnya pesawat adalah kejadian yang kedua di Kecamatan Pamulang Tangerang.

Sebelumnya, pada bulan April 2007 lalu, pesawat latih Cessna 172-PK SDP yang jatuh di lahan kosong kawasan Pamulang, Tangerang, Banten. Dua dari tiga penumpang menderita luka serius dan pesawat nahas tersebut.

Dekatnya lokasi perumahan dengan sekolah lapangan terbang Pondok Cabe Tangerang, menjadi penyebab seringnya pesawat jatuh di Pamulang. Untuk itu, warga Pamulang meminta kepada para penghobi serta perusahaan aeromodeling untuk memperhatikan kondisi pesawat sebelum melakukan penerbangan.

"Masa'. Hanya untuk menyalurkan hobi saja, sampai harus mengorbankan nyawa sendiri, dan mengancam nyawa orang lain," cetus Sunardi (30) warga lainnya.

Hal senada juga diucapkan Bupati Tangerang Ismet Iskandar, letak lapangan terbang yang dekat dengan pemukiman warga seharusnya menjadi perhatian serius para pengelola pesawat terbang di Pondok Cabe Tangerang.

"Keberadaan lapangan terbang memang lebih dahulu dari permukiman. Namun, nyawa orang banyak yang terancam," tuturnya saat memberi bantuan kepada korban kejatuhan serpihan pesawat kemarin. Irfan Fikri

Tidak ada komentar: