Rabu, 19 Maret 2008

Flu Burung Kids untuk Siswa SD

Sabtu, 01 Mar 2008

Untuk menekan angka penularan virus avian influenza di Kabupaten Tangerang, Dinas Kesehatan setempat melakukan penyuluhan intensif kepada siswa sekolah dasar (SD) se-Kabupaten Tangerang. Kegiatan yang diberi nama "Flu Burung Kids" ini akan dilaksanakan secara bergilir di 1.531 SD dan setingkatnya, dimulai Maret sampai bulan Mei mendatang.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Yuliah Iskandar kepada Jurnal Nasional mengatakan, penyuluhan yang dilakukan oleh pihak Dinkes bekerjasama dengan Dinas Pendidikan. Dan materi yang disampaikan, akan disesuaikan dengan minat siswa SD.

“Kita akan sampaikan dengan bentuk permainan yang menyenangkan siswa,” ujar Yuliah (29/2).

Penyampaian materi juga akan disampaikan melalui visual dengan memutar film yang bercerita, mulai dari pencegahan flu burung sampai dampak dari penyakit yang mematikan tersebut.

“Film yang diputar adalah film berbentuk kartun, agar siswa mudah mencernanya,” ujar Yuliah, yang juga akan membagikan kaset CD film kepada pihak sekolah. Selain penyampaian materi, Dinkes juga akan membagikan spanduk serta buku cerita tentang flu burung.

Dia menambahkan para guru di tiap sekolah juga akan diberi pelatihan pendidikan penyuluhan standar. “Kita juga berharap, agar pemberian materi tentang bahaya flu burung juga disisipkan pada saat materi pelajaran.”

Irfan Fikri

Ribuan Lavender Ditanam untuk Atasi DBD

Sabtu, 01 Mar 2008

Untuk mengantisipasi merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD), Puskesmas Teluk Naga Kabupaten Tangerang menanam dua ribu tanaman lavender. Tanaman jenis ini, dianggap ampuh mengusir nyamuk Aides aegypti penyebab demam berdarah.

“Hasil penelitian dari para ahli, bahwa lavender bisa mengusir nyamuk Aides aegypti. Kami harap pola ini dapat menekan angka penularan DBD di Kecamatan Teluk Naga,” ujar Kepala Puskesmas Teluk Naga, Indra Suhardi Jumat (29/2).

Indra menuturkan, pihaknya sudah menyediakan dua ribu pohon lavender hasil kerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang. Ribuan pohon ini akan disebar dan dibagikan secara gratis untuk seluruh warga sampai bulan Agustus 2008 nanti.

“Warga juga diminta untuk membudidayakan tanaman ini di halaman rumah mereka. Lagipula, bunga lavender wangi dan indah seperti tanaman hias lainnya,” kata Indra.

Penanaman ribuan tanaman pengusir nyamuk ini, menyusul terjangkit belasan warga setempat awal pekan kemarin. Selain penanaman ribuan tanaman lavender, lanjut Indra, pihak puskesmas juga tetap mengintensifkan pengasapan atau fogging.

Lima Dokter Spesialis Tangani Bocah Bersisik

abodetabog | Tangerang | Sabtu, 01 Mar 2008

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang menyiapkan lima dokter spesialis untuk menangani Ari Setiawan, “bocah bersisik” yang mengalami kelainan pada kulitnya.

Lima spesialis yang disiapkan itu adalah dokter kulit, dokter mata, ahli gizi, ahli genetik, dan spesialis anak. "Setiap dokter, nantinya akan menangani secara khusus, apa yang terjadi dalam tubuh si anak," kata Anggraini Djuanda, dokter spesialis kulit di RSUD Tangerang, Jumat (29/2).

Sayangnya, Anggraini, belum dapat memastikan jenis penyakit aneh yang menimpa Ari. Namun dari diagnosa sementara, lanjut Anggraini, kelainan kulit yang dialami Ari adalah bawaan lahir.

“Kelainan kulit yang diderita Ari Setiawan sudah muncul sejak lahir. Kulit bocah 11 tahun ini sangat kering, sehingga tampak seperti sisik,” tuturnya.

Menurut Anggraini, pengobatan tahap awal, yang akan dilakukan tim dokter adalah dengan pemberian obat antibiotik untuk mencegah infeksi dan agar penyakitnya tidak bertambah parah.

Dia juga pesimis, jika Ari akan sembuh total. Pasalnya, sisik yang tersebar ditubuh Ari sudah cukup parah. "Kemungkinan sembuh total sangat tipis karena kondisinya sudah parah," ucapnya.

Ari warga Jl Palem Indah Bintaro RT 01/RW 07, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kabupaten Tangerang. Anak tunggal dari pasangan Ernawati (31) dan Nur Ali (33) sejak Kamis (28/2) malam dirawat di ruang Anyelir RSUD Tangerang.

Irfan Fikri

Tolak Revisi UMK, Gubernur Banten Digugat

Jabedetabog Tangerang | Senin, 03 Mar 2008


Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Tangerang akan mengugat Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ke Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN), terkait surat penolakan Gubernur Banten atas revisi Upah Minimum Kabupaten (UMK) di Kabupaten Tangerang.

Pada 28 Desember 2007 lalu Bupati Tangerang mengajukan revisi tahun 2008 kepada Gubernur Banten dari Rp958.600 menjadi Rp958.782. Namun, Gubernur Banten menolak revisi tersebut. SPSI menilai, surat penolakan itu sebagai bentuk pelanggaran terhadap Pasal 89 ayat 3 UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Ketua DPC SPSI Kabupaten Tangerang, Supriyadi menilai Gubernur Atut telah melakukan kesalahan prosedur dengan menolak revisi UMK yang telah diajukan oleh Bupati Tangerang. Rekomendasi revisi UMK ditolak dengan alasan pengajuan revisi tidak sesuai prosedur. Padahal dalam UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, bupati atau kepala daerah berhak merekomendasikan upah minimum.

“Mengacu pada UU, maka DPC SPSI akan mem-PTUN-kan Gubenur Banten, karena penolakan revisi UMK dianggap telah menyalahi UU,” tutur Supriyadi kepada Jurnal Nasional, Minggu (2/3).

Kendati demikian, sebelum mengajukan gugatan, SPSI tetap membuka ruang dialog dengan pihak provinsi. “Asal Gubernur mau kooperatif.” Pihaknya juga menduga adanya upaya memperkeruh keadaan pada saat tarik ulur tentang revisi UMK oleh beberapa oknum pejabat. Hal ini ditenggarai dengan keterlambatan datangnya surat penolakan revisi dari Gubernur Banten.

Dalam surat Gubernur tertera surat dikirim pada tanggal 15 Januari 2008. Namun, SPSI baru menerima surat tersebut pada tanggal 24 Februari, pekan lalu. “Terlebih, surat yang ditandatangani oleh Gubernur Banten, HM. Masduki yang telah ditetapkan pada 16 November 2007 silam,” ucapnya. Terkait aksi mogok regional yang akan dilakukan oleh 50 ribu anggota SPSI se-Kabupaten Tangerang, Supriyadi menyatakan rencana aksi tersebut dibatalkan. Pasalnya, ada keterbatasan anggaran dan masalah teknis di tingkatan unit kerja SPSI.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang, Hasdanil mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan konsultasi langsung dengan Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) dan Dewan Pengupahan Nasional. “Namun, belum ada jawaban dari kedua instansi itu terkait rencana revisi UMK Kabupaten Tangerang,” tutur Hasdanil.

Anggota DPRD Kabupaten Tangerang, Jacky Harahap mendukung rencana buruh untuk mengajukan gugatan untuk Gubernur Banten ke PTUN. “Langkah hukum adalah langkah terbaik,” kata Politikus Partai Demokrat ini.

Irfan Fikri

Polisi Sita 41 Kg Ganja

Jabedetabog Tangerang | Senin, 03 Mar 2008

SATUAN Narkoba Polres Metropolitan Tangerang menangkap dua orang bandar ganja di dua lokasi terpisah wilayah Ciledug, Kota Tangerang, Sabtu (01/3) malam. Selain menangkap dua bandar tersebut, berisial DS (22) dan ST (27), polisi juga berhasil menyita barang bukti ganja kering seberat 41 kg dan sebuah kasur spring bed tempat menyimpan barang itu.

Kasat Narkoba Polres Metropolitan Tangerang Kompol Maria Sorlury, yang dihubungi, Minggu (2/3) membenarkan perihal penangkapan dua bandar ganja tersebut. "Mereka ditangkap berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian dan laporan warga sekitar," ujarnya.

Terungkapnya kasus ini, lanjut Maria, bermula ketika polisi mencurigai gerak-gerak seorang laki-laki di depan pom bensin Jl Hos Cokro Aminoto, Kelurahan Kreo, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. "Saat petugas kami melakukan penggeledahan terhadap badan dan pakai yang pada tersangka DS ditemukan barang bukti berupa lima paket yang dilakban coklat yang berisikan 5 kilogram ganja, " katanya.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, kata Maria, tersangka ini dibawa ke Polres Metro Tangerang. Kepada polisi, tersangka mengaku hanya berperan sebagai kurir, sedangkan pemiliknya adalah berisial ST.

Mendapat informasi itu, polisi kemudian meminta kepada DS untuk menghubungi kembali tersangka ST dengan dalih ada pesan barang lagi. Transaksi pun berjalan lancar, dan disepakati ada transaksi di Kampung Inpres 2 No 20, Larangan, Kota Tangerang atau beberapa meter dari rumah tersangka. Tanpa buang waktu, petugas langsung bergegas ke tempat yang dimaksud. Setiba disana petugas bertemu dengan ST yang membawa daun ganja seberat 13 kilogram. Dari hasil pengembangan kedua tersangka DS dan ST, ternyata ada beberapa kilogram lagi barang yang disimpan di dalam rumah ST, Petugas pun melakukan penggeledahan terhadap isi rumah ST. Dari tempat itu, polisi kembali menemukan 23 kilogram daun ganja kering yang simpan di dalam kasur tempat tidurnya.

Menurut Maria, daun ganja asal Aceh ini rencananya akan diperjualbelikan. Keduanya merupakan pemain lama dalam dunia narkotik dan termasuk target operasi polisi. "Perbuatan kedua orang ini dapat diancam dengan pasal 82 ayat 1 huruf a UU RI No 22 tahun 1997 tentang Narkotika dengan ancaman ancaman kurungan pidana maksimal 20 tahun penjara." katanya. Irfan Fikri

Buang Sampah Sembarangan Akan Kena Sanksi Kerja Sosial

Jabedetabog Tangerang | Senin, 03 Mar 2008

BERANGKAT dari keinginan mewujudkan kota bersih, Wali Kota Tangerang Wahidin Halim mewacanakan untuk membuat peraturan daerah (Perda) khusus tentang kebersihan. Dalam perda ini, sanksi yang dikenakan bagi pelanggarnya adalah kerja sosial, seperti yang diterapkan di beberapa negara maju. "Nantinya, bagi mereka yang buang sampah sembarangan, dan bagi mereka yang tidak mau menjaga kebersihan, akan diberi sangsi sosial seperti kerja bakti mingguan selama sebulan atau tiga bulan di tempat umum,"tutur Wahidin disela bakti sosial bersama warga di Terminal Poris Cipondoh Sabtu (1/2).

Wahidin menambahkan, dirinya sudah meminta kepada jajarannya untuk melakukan kajian terhadap kemungkinan aturan yang memuat sanksi semacam itu. "Saya sudah minta bagian hukum untuk mengkajinya. Jika memungkinkan nanti akan kita buat dalam sebuah Perda," katanya.

Wahidin meyakini jika sanksi yang sudah banyak diterapkan oleh negara lain itu bisa diberlakukan di Indonesia, maka akan memberikan dampak yang positif bagi perilaku masyarakat Indonesia.

"Ada nilai pendidikan di balik sanksi itu. Orang akan merasa malu. Karena jika melakukan kesalahan karena mereka akan dilihat banyak orang saat menjalani hukuman," tukasnya.

Terkait dengan upaya menciptakan budaya menjaga kebersihan di masyarakat, Wahidin menyatakan, masyarakat Kota Tangerang secara umum sangat peduli kebersihan. Namun selama ini belum ada upaya penggalangan serta aturan hukum yang jelas terkait upaya menjaga kebersihan.

Untuk itu, adanya Perda Kebersihan sebagai upaya gerakan kebersihan massal yang digulirkan oleh Pemkot Tangerang untuk membentuk budaya hidup bersih. "Sebagai aparatur kita tidak hanya bisa memberikan contoh. Kita harus meraih Adipura pada 2008 dari Menteri Lingkungan Hidup," katanya. Irfan Fikri

Kasus JK Tetap Dilanjutkan

RENCANA Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menghentikan penyidikan atas kasus penipuan yang melibatkan Wakil Presiden Republik Mimpi Jarwo Kwat, dibantah oleh jajaran Kejaksaan Negeri Tangerang.

Kejari Tangerang masih melakukan penyidikan. Bahkan, kepolisian sudah mengirimkan surat pemeriksaan kepada Jarwo Kwat sebagai saksi Andar Jaya, seorang rekannya, Andar Jaya yang diduga tersangka utama dalam kasus in, dan saat ini sedang ditahan di Polrestro Tangerang.

Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Tangerang Teuku Rahman saat dihubungi Jurnal Nasional menyatakan, belum dilimpahkannya berkas kasus Jarwo Kwat ke Pengadilan Negeri (PN) Tangerang dikarenakan pihaknya masih terus melakukan penyidikan.

"Masih ada beberapa hal terkait kasus Jarwo Kwat yang harus kami teliti lebih dalam. Nanti kalau sudah waktunya pasti akan kami limpahkan," ujar Teuku Rahman Senin (3/3).

Terkait kabar yang beredar bahwa penuntutan kasus Jarwo Kwat sudah dihentikan oleh Kejagung, Teuku Rahman dengan tegas membantah hal itu. Menurutnya, sampai kemarin Senin (3/3), dirinya belum mengetahui hal itu. "Jika kabar itu benar, maka saat ini saya pasti sudah mendapat kabar itu dari pimpinan," katanya.

Saat ini, pihak Kejari Tangerang bahkan telah menyiapkan jajarannya untuk bertindak sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan Jarwo Kwat di persidangan. Irfan

Biaya Kendaraan Pejabat Tangerang Rp7 miliar

Jabodetabog | Tangerang | Selasa, 04 Mar 2008


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mangalokasikan dana sekitar Rp7 miliar untuk pembelian kendaraan operasional pejabat pemerintahan periode 2008-2013. Kendaraan dalam bentuk sedan dan jeep tersebut akan diberikan kepada bupati dan wakil bupati terpilih, serta pejabat eselon II dan III.

Kepala Bagian Perlengkapan Pemkab Tangerang, Murshan Sobari, mengatakan, pembelian kendaraan operasional bagi pejabat pemerintahan sudah diatur Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 7 Tahun 2006.

“Permendagri tersebut mengatus tentang standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintah daerah, pejabat yang mendapatkan fasilitas kendaraan yakni bupati, wakil bupati, pejabat eselon II dan III,” kata Sobari, kemarin (3/3).

Sementara itu kendaraan operasional untuk pejabat setingkat eselon II dan III sejenis minibus dengan kapasitas 1.800 cc dan 1.500 cc. Dana pembelian untuk empat unit kendaraan dinas bupati dan wakil bupati tersebut diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp1,5 miliar dengan harga mobil Rp650 juta per unit. Sementara, 5,5 miliar dianggarkan untuk kendaraan asisten daerah (Asda), sekretaris daerah, kepala dinas dan kepala bidang.

Bupati Tangerang, Ismet Iskandar dan wakilnya, Rano Karno akan dilantik pada 22 Maret 2008 mendatang.

Irfan Fikri

DPRD Tegur Wali Kota Tangerang

Jabedetabog Tangerang | Rabu, 05 Mar 2008

PIMPINAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang mengingatkan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim terkait merebaknya spanduk dan billboard oleh pihak ketiga (CV maupun PT) di hampir setiap sudut Kota Tangerang yang menampilkan wajah Wahidin.

Pimpinan DPRD Kota Tangerang menilai hal tersebut dapat merugikan Wahidin Halim selaku pemimpin di Kota Tangerang. "Sebelum telanjur menjadi persoalan, sebaiknya wali kota segera menyikapi persoalan tersebut dengan bijak," kata Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Heri Rumawatine, di Tangerang, Selasa (4/3).

Menurut Heri, pemasangan spanduk, baliho, atau billboard oleh pihak ketiga dengan menyertakan nama perusahaan dan gambar Wahidin dapat merusak citra Wahidin yang dinilai bersih selama ini. "Terlebih menjelang Pilkada Kota Tangerang. Nanti stigma yang muncul Wali Kota justru curi start Pilkada," tuturnya.

Menanggapi hal ini Walikota Wahidin Halim mengatakan, keterlibatan pihak ketiga dalam bilboard atau baliho tidak ada kesepakan apapun dengan Pemkot Tangerang. "Kita tak pernah meminta mereka memasang baliho dan spanduk dengan memakai wajah saya. Itu inisiatif mereka sendiri," tukas Wahidin di Kantor Wali Kota Tangerang, kemarin. Irfan Fikri

2.898 Guru Tangerang Akan Disertifikasi

Jabedetabog Kilas Jabodetabog | Tangerang | Rabu, 05 Mar 2008

Kuota sertifikasi guru di Kabupaten Tangerang pada tahun 2008, mencapai 2.986 guru. Angka ini meningkat 35 persen dari kuota tahun 2007 lalu, yaitu 1.682 guru.

“Ada 2.998 kouta yang tersedia untuk semua tingkatan guru baik, pegawai negeri sipil (PNS) maupun swasta,” ujar Kepala Tenaga Kepegawaian dan Pendididikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kabupaten Tangerang, Arsyad Hussein di Tangerang (4/3).

Arsyad merinci, untuk tingkat Taman Kanak-kanak (TK) tersedia 38 orang, untuk Sekolah Dasar (SD) kuota 1.458 orang, SMP 776, SMA 378 orang, dan sisanya Sekolah Luar Biasa (SLB) 12 orang. “Untuk waktu pelaksanaannya belum ditentukan, tapi kita sudah melakukan sosialisasi. Dan angka kuota sertifikasi guru di Kabupaten Tangerang ini, terbanyak se-Provinsi Banten,” kata Arsyad.

Sosialisasi yang dilakukan, khususnya mengenai syarat para calon guru yang akan disertifikasi, di antaranya adalah mereka yang memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) dari perguruan tinggi yang terakreditasi. Selain itu, para guru harus berstatus mengajar di sekolah di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan, guru yang mengajar di madrasah disertifikasi oleh Departemen Agama.

“Sedangkan, guru bukan PNS harus memiliki nomor unit pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK) dari tempatnya mengajar,” jelasnya.

Irfan Fikri

Bocah Bersisik Sulit Disembuhkan

Jabedetabog Depok | Kamis, 06 Mar 2008
SETELAH dirawat selama lima hari RSUD Tangerang, Ari Wibowo (12), bocah yang dilahirkan dengan kondisi bersisik di Tangerang diperbolehkan pulang oleh tim dokter. Ari yang menderita kekeringan pada kulit sejak lahir (Ichthyosis Kongental) tidak dapat disembuhkan total, pasalnya penyakit ini ditemukan obatnya.

Salah satu tim dokter, dr Elvi Manurung, menjelaskan di Tangerang (5/2), menjelaskan, kondisi Ari cukup sehat, dan berdasarkan pemeriksaan parameter biokimia tidak ada kelainan akut dan kekurangan pangan. "Kondisi yang ganjil adalah tinggi badannya yang hanya 104 cm serta berat 18 kg. Idealnya, jika seumuran Ari itu tingginya mencapai 143 cm," katanya.

Kendati demikian, pihaknya masih menahan Ari di RSUD karena pihak nya masih akan memberkata Elvi, ikan edukasi perawatan tubuh kepada perawat Ari di rumah nanti, seperti cara untuk memberikan pelembab di tubuh Ari di rumahnya nanti. "Dua atau tiga hari Ari bisa pulang. Dan selama 1 minggu sekali bisa lakukan kontrol ke RSUD Tangerang," tukasnya.

Namun, Elvi menambahkan, bagian kanan mata Ari mengalami buta permanen karena sejak lahir, kulit di kelopak mata kanannya kering dan tak mampu berkedip. Sedangkan, untuk mata sebelah kiri juga sedikit mengalami kerusakan, namun dapat disembuhkan. Untuk mengatasi kondisi kesehatan Ari, tim dokter memberi asupan gizi yang cukup. Irfan

Subsidi untuk Warga Miskin

Jabedetabog Tangerang | Kamis, 06 Mar 2008

DINAS Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata (Disindagkopar) Kota Tangerang mendesak pemerintah pusat untuk merealisasikan subsidi minyak goreng 2.500 per liter untuk masyarakat miskin di Kota Tangerang.

Terlebih saat ini, harga minyak goreng (migor) curah mengalami kenaikan menjadi Rp12.000 per liternya padahal sebelumnya berkisar antara Rp9.000 hingga Rp9.500 per liter di sejumlah pasar tradisional di Kota Tangerang.

Kepala Disindagkopar Kota Tangerang, Dafyar Hardian kepada Jurnal Nasional di Tangerang, Rabu (5/3) mengatakan, Pemkot Tangerang telah mengajukan kepada pemerintah pusat melalui Provinsi Banten untuk subsidi migor sebanyak 121.600 liter untuk 2008.

"Kita sudah mengirimkan surat sejak bulan Februari lalu, namun belum ada jawaban," ujar Dafyar di Tangerang, Rabu (5/3).

Jumlah 121.600 liter, lanjut Dafyar untuk kebutuhan warga Kota Tangerang yang mendapatkan kartu multiguna, yaitu sebanyak 60.800 kepala keluarga (KK). Sesuai dengan ketentuan, setiap KK mendapat jatah migor dua liter untuk tahun ini.

Hingga kemarin, harga minyak goreng curah di beberapa pasar tradisional melonjak tinggi. Kenaikan hingga Rp3.000 per liternya, atau Rp13.000 per liter, yang sebelumnya hanya Rp9.000 per liter. Irfan

Camat Selewengkan Raskin

Jabedetabog Tangerang | Kamis, 06 Mar 2008

Penulis: Irfan Fikri (Irfanf@jurnas.com)

KEJAKSAAN Negeri (Kejari) Tangerang menetapkan Camat Sukadiri Kabupaten Tangerang, dengan inisial LS sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyimpangan pangan bersubsidi (Raskin) sebanyak 192 ton.

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajari) Tangerang Agus Sutoto kepada Jurnal Nasional di Tangerang, Rabu (5/3) mengatakan, penetapan status tersangka pada Camat Sukadiri, sejak Senin (3/3) lalu.

Dari hasil penyelidikan yang diperkuat keterangan para saksi, kata Agus, kuat dugaan pemimpin di kecamatan yang berada di wilayah pantura itu menyelewengkan raskin selama enam bulan sejak Agustus 2007 lalu."Kami masih menyelidiki lebih lanjut terhadap pejabat di wilayah setempat," tukasnya.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidus) Kejari Tangerang Rahmat Haryanto mengatakan, berdasarkan temuan dan indikasi penyaluran raskin, ditengarai tersangka telah menjual beras bersubsidi itu ke pedagang beras. "Harusnya dia menjalankan fungsi pengawasan pendistribusian, bukan ke pedagang beras," tegasnya.

Dikatakannya, jumlah raskin yang disimpangkan sebanyak 192 ton yang merupakan jatah pangan bersubsidi yang diberikan pemerintah untuk Kecamatan Sukadiri selama enam bulan terhitung dari Agustus hingga Desember 2007. Setiap bulannya, wilayah yang terkenal warganya memakan nasi aking itu menerima pengiriman raskin sebanyak 32 ton.

Disalurkan

Pemerintah sendiri, sambungnya, membeli pangan itu dengan harga Rp4.250/kg yang selanjutnya disalurkan ke masyarakat miskin seharga Rp1.000/kg. "Namun jatah rakyat Sukadiri ini dijual kepada seorang pedagang beras yang merupakan penadah dengan harga berkisar Rp2.000-Rp3.000/kg. Ini jelas menyalahi, dan negara sebagai pemberi subsidi dirugikan," ujarnya.

Pada kasus ini pihaknya telah meningkatkan status tahapan pengusutan kasus penyimpangan raskin ini dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Menurut Rahmat, dengan peningkatan tahapan itu Kejari akan memanggil dan memeriksa sejumlah saksi kunci terkait dugaan penyimpangan itu."Kasus ini besar kemungkinan jumlah tersangkanya bisa saja bertambah," tandasnya.

RSUD Tangerang Rawat Bayi Lahir Tanpa Dinding Perut

| Tangerang | Sabtu, 08 Mar 2008


Sejak Kamis (6/2) malam, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang merawat bayi bernama Siti Fatimah, warga Manungtung RT 02/RW 02 Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

Fatimah lahir tanpa dinding perut. Saat ini kondisi Fatimah si jabang bayi kritis dan dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Tangerang.

Direktur RSUD Tangerang Makentur JN Mamahit mengatakan, bayi perempuan perempuan malang mengalami Gastroschizes atau usus yang keluar. “Dinding perutnya tidak ada sehingga isi perutnya terburai,” ujar Mamahit, kemarin.

Menurut Mamahit, bayi seberat 1,6 ons, terlahir tanpa dinding perut, usus bayi keluar karena pembentukan dinding perut tidak sempurna. Itu terjadi saat proses pertumbuhan bayi dalam kandungan terhambat. Mengenai peyebab hal tersebut, tutur Mamahit, hal itu bisa terjadi lantaran ketika ibu bayi tersebut mengandung di usia kandungan 3 bulan pertama memakan atau meminum sesuatu yang akhirnya merusak janin.

Nuriyah (18), ibu bayi malang tersebut bercerita, dirinya melahirkan bayi perempuan dengan usus terburai di luar dinding perut. Bayi lahir normal pada Selasa (4/3) jam 11.00 di Rumah Sakit As-Shobirin, Tangerang, “Namun belum bisa buang air besar normal. Fatimah buang air besar lewat hidung,” tutur Nuriyah Untuk meringankan beban dan penderitaan anaknya ia berharap para dermawan sudi membantunya.

Irfan Fikri

Wereng Serang Petani Tangerang

Sejumlah lahan padi di wilayah pantai utara (Pantura) Kabupaten Tangerang terancam puso karena hama wereng. Kondisi ini mengakibatkan panen raya pada April mendatang terancam gagal.

Kosasih (30) petani di Kecamatan Sukadiri, Tangerang kepada Jurnal Nasional mengungkapkan, lahan pertaniannya terkena hama wereng cokelat. Dirinya sama sekali tak menyangka, lahan pertaniannya terkena hama wereng. Seminggu yang lalu ketika dicek, tanaman padinya sudah mulai menguning.

”Saya kaget, ditemukan puluhan wereng hinggap di batang padi,” tuturnya Jumat (7/3) kemarin.

Saat itu juga, dia melaporkan kasus ini kepada petugas pemantau lapangan (PPL) pertanian di Kecamatan Sukadiri. Petugas langsung menuju lokasi yang terkena hama wereng. Kosasih mengatakan, sekitar 1 hektare lahan padinya terkena hama wereng jenis wereng batang cokelat.

Kepala Seksi Produksi Padi, Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang, Omar Wiharjana, mengakui jika saat ini areal pesawahan sedang rentan terkena hama. “Ada peralihan musim,” kata Omar.

Kendati demikian, penurunan itu masih dalam kategori wajar. “Penurunan hasil panen sebesar 5-10 persen akibat serangan hama masih terbilang normal,” katanya. Selain akibat perubahan musim, lanjut Omar, hama juga bisa disebabkan oleh benih dan cara petani memelihara padi.

“Pemupukan yang tidak teratur bisa menyebabkan munculnya hama,” kata Omar. Hama yang sering menyerang padi di Kabupaten Tangerang biasanya adalah hama wereng, hama putih, dan tikus.

Irfan Fikri

Distribusi Raskin Bermasalah

Jabedetabog Tangerang | Senin, 10 Mar 2008

HARI ini, Senin (10/3) Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang akan periksa 15 saksi terkait dengan kasus penyimpangan 192 ton beras untuk warga miskin (Raskin) pada delapan desa di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

Setelah menetapkan LS, Camat Sukadiri sebagai tersangka atas penyelewengan Raskin sebanyak 192 ton, Kejari menduga terjadi penyimpangan menyeluruh pendistribusian Raskin di wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejari Tangerang, Rahmat Haryanto kepada Jurnal Nasional kemarin mengatakan, pemerikasaan kepada para saksi tersebut berpotensi menjadi tersangka baru menyusul Camat LS karena diduga kuat ikut serta melakukan tindakan korupsi.

"Pemeriksaan tersebut sebagai tindak lanjut dari kasus raskin yang diduga melibatkan Camat Sukadiri. Diduga ini terjadi di kecamatan lainnya" tuturnya.

Namun demikian, Haryanto enggan memberikan identitas maupun inisial saksi yang akan diperiksa tersebut, selain itu kejaksaan juga akan memeriksa seorang pembeli beras berinisial AM yang menjadi penadah dalam penjualan raskin tersebut. "Ke 15 saksi yang akan diperiksa mulai Senin (10/3) hingga Jumat (14/5), kejaksaan periksa tiga orang dalam setiap harinya," katanya. Irfan

Jabedetabog Kilas Jabodetabog | Tangerang | Senin, 10 Mar 2008
Katering Bandara Disertifikasi

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang akan melakukan sertifikasi kepada para pengusaha ketering makanan yang akan memasok ke Bandara Soekarno-Hatta (BSH). Hal ini dilakukan untuk memberikan kelayakan makanan di Bandara.

Kepala Seksi Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Heri Iskandar kepada Jurnal Nasional mengatakan, saat ini ada 30 perusahaan katering yang belum mendapatkan sertifikat tetap. “Dari total perusahaan katering, hanya ada satu yang memiliki sertifikat, sisanya belum. Akibatnya, kita kesulitan melakukan kelayakan atas makanan di Bandara,” tutur Heri akhir pekan kemarin.

Menurutnya, untuk mendapatkan sertifikat tetap itu pihaknya akan melakukan penelitian di labotarium terhadap sampel makanan yang akan dijual. "Selain sampel makanan, kebersihan dapur juga menjadi prioritas untuk mendapatkan sertifikat tersebut," katanya. Akibat tidak adanya sertifikasi, lanjut Heri, Dinkes Kota Tangerang kesulitan mengontrol makanan yang beredar.

Irfan Fikri

Lima Kekuatan di Pilkada Kota Tangerang

| Tangerang | Selasa, 11 Mar 2008
Peta politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Tangerang mulai tergambar. Sedikitnya lima kekuatan besar siap bertarung di pestademokrasi yang akan digelar pada Agustus nanti.

Partai Golkar akan mengusung walikota saat ini, Wahidin Halim. Lalu, Partai Demokrat akan mengusung kadernya Herry Rumawatine, Partai Keadilan Sejahtera menjagokan Bonny Mufidjar, Koalisi Partai Bintang Reformasi, Partai Amanat Nasional, dan Partai Bulan Bintang akan mengusung Dedi Rustandi. Kemudian, Partai Persatuan Pembangunan akan memunculkan kadernya sendiri, tapi hingga kini belum disebut namanya. Adapun PDI Perjuangan saat ini sedang melakukan pendekatan kepada Wahidin Halim. Hal ini didasari dengan pernyataan Ketua DPD PDIP Banten Jayeng Rana yang lebih memilih incumbent.

Herry Rumawatine, yang juga Ketua Partai Demokrat Tangerang, menyatakan partainya tetap konsisten terhadap keputusan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) yang merekomendasikan dirinya sebagai Wakil Walikota berdampingan dengan Wahidin Halim. "Namun jika pada pertengahan Maret nanti, belum ada kejelasan dariWahidin, kami akan mengusung calon lain," kata Herry yang juga
Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang.

Partai Demokrat kini juga intens membangun komunikasi dengan beberapa partai lain,seperti Partai Golkar. "Meski Partai Demokrat bisa mencalonkan walikota
dan wakilnya sendiri. Namun kami akan tetap bangun kongsi," tuturnya.


Irfan Fikri

DBD Merebak, Satu Korban Meninggal

| Tangerang | Selasa, 11 Mar 2008


Tangerang | Jurnal Nasional
Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali memakan korban
jiwa. Sayuti (7), bocah yang tinggal di RT 04 RW 01 Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, meninggal dunia akibat penyakit DBD, Minggu (9/3) malam. Sebelumnya ia sempat menjalani perawatan medis di RSUD Tangerang selama dua hari.

Agus, ayah korban yang ditemui Jurnal Nasional dikediamannya Senin (10/3) mengatakan, awalnya dirinya tidak mengira bahwa demam yang diderita putra ketiganya ini merupakan gejala DBD. "Sejak Rabu (5/3) Sayuti mengalami demam. Saya kira anak saya hanya terkena demam biasa, jadi hanya saya belikan obat warung," tuturnya.

Ketua RW 04 Desa Mekar Jaya, Aswad mengatakan, empat warga di wilayah RT itu juga terkena DBD dan masih menjalani perawatan, baik di rumah sakit maupun di Puskesmas Sepatan. Pihaknya telah sering melaporkan kondisi ancaman penyakit DBD di wilayahnya ini kepada intansi kesehatan maupun aparat pemerintahan setempat. Namun, belum ada tindakan nyata. Baru ketika ada laporan korban meninggal, digelar penyemprotan massal dan penyuluhan dari puskesmas setempat.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Hani Herianto mengatakan, pihaknya telah mengetahui adanya korban meninggal akibat DBD tersebut tapi belum menerima laporan resmi. Menurut dia, Dinkes tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat bahwa salah satu tindakan sederhana mencegah wabah DBD adalah melakukan 3M yaitu Mengubur, Menguras, dan Menutup.

Diperlukan juga peran serta masyarakat untuk membiasakan hidup sehat dan menjaga lingkungan sekitar dari genangan air yang bisa menjadi pertumbuhan jentik nyamuk DBD. "Fogging itu sifatnya pencegahan sementara. Langkah yang paling tepat adalah dengan 3M," katanya. Irfan Fikri

Harga Migor Naik, Pedagang Alih Profesi

Rabu, 12 Mar 2008

Tangerang, Jurnal Nasional

Terus menanjaknya harga minyak goreng (migor) curah di sejumlah pasar di Tangerang, beberapa hari terakhir ini, membuat para pedagang gorengan beralih profesi menjadi pedagang buah-buahan, pedagang es atau buruh bangunan.

Ini seperti yang dilakukan Prayitno (25), pedagang es yang sebelumnya mengaku berdagang goreng-gorengan di Pasar Anyar, Kota Tangerang. "Harga migor sekilonya saja Rp15 ribu, nggak kuat lagi dagang gorengan. Saya rugi melulu," kata Yitno.

Sementara Roni (26), pedagang ayam goreng di pinggiran Pasar Anyar, memilih tetap bertahan karena tak punya pilihan lain. "Saya memilih bertahan dengan tidak menaikkan harga, tapi mengurangi kadar gorengannya tidak terlalu garing, sehingga tidak terlalu banyak memakan minyak," katanya.

Kenaikan minyak goreng sedikit banyak mengurangi daya beli masyarakat. Saat ini harga eceran minyak goreng curah yang sebelumnya Rp13.500 per kilogram, sudah menembus Rp15.000. Kenaikan ini terjadi hampir di seluruh pasar tradisional di Tangerang.

Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Pemkot Tangerang Saeful Rochman menyebutkan, sejak Februari lalu Pemkot melalui Pemprov Banten telah mengirimkan surat kepada pemerintah pusat agar mengirimkan jatah minyak goreng sebanyak 60 ribu liter bagi keluarga miskin di Kota Tangerang. "Sampai saat ini, kita masih menunggu kapan pengiriman minyak goreng untuk masyarakat miskin itu terealisasi," kata Saeful. Irfan Fikri

Kejari Tangerang Temukan Penyelewengan Raskin


Tangerang | Jurnal Nasional

Setelah menetapkan Camat Sukadiri sebagai tersangka penyelewengan beras untuk warga miskin (raskin), Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang kembali menyelidiki dugaan kasus penyimpangan beras raskin di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, dan Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Tangerang, Rahmat Haryanto di Tangerang mengatakan, dugaan penyimpangan tersebut hasil pengembangan dari penyidikan kasus penyelewengan raskin di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang. "Kami masih melakukan pengembangan juga pada beberapa kecamatan lainnya," katanya, Senin (10/3) lalu.

Namun, Haryanto tidak bersedia menyebutkan total kerugian dan kuota raskin yang diselewengkan di Teluknaga dan Ciledug, karena masih dalam proses penyelidikan. Penyimpangan raskin itu terjadi tahun lalu saat pelaksanaan SK Bupati dan Wali Kota Tangerang tentang Pagu Raskin pada Tahun 2007. Rencananya, Kejari besok akan memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan termasuk camat, staf kecamatan, dan lurah setempat.

Seperti diketahui, Camat Sukadiri LS menjadi tersangka penyimpangan raskin sebanyak 192 ton senilai Rp750 juta, pada jatah Agustus-Desember 2007 untuk delapan desa di kecamatan itu.

Irfan Fikri

KPU Tangerang Jaring Panitia Pemilihan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang menjaring 104 calon anggota
Panitia Pemilih Kecamatan dan sebelas orang calon anggota Panitia
Pengawas. Mereka adalah calon yang mendaftar sejak Senin (3/3) hingga Rabu (12/3).

Seleksi ini adalah rangkaian dari tahapan pemilihan kepala daerah Kota Tangerang yang akan digelar pertengahan Agustus. Panitia Pemilihan Kecamatan bertugas dalam melakukan persiapan dan pemungutan suara di tingkat kecamatan.

Sekretaris KPU Kota Tangerang, Nusirwan mengatakan, sebanyak 104 orang yang telah mendaftar akan diseleksi menjadi 65 orang. "Setiap kecamatan terdiri dari 5 orang PPK, sesuai dengan UU 22/2007 tentang penyelenggaraan pemilihan kepala daerah," tuturnya di Tangerang Kamis (13/3). "Namun dari calon yang mendaftar, masih banyak yang belum melengkapi arsip pendaftaran, seperti tidak terlibat pidana dari pengadilan negeri,"tuturnya. Untuk pengawas, pihaknya masih belum membentuknya, karena UU Pemilu sedang dibahas DPR.

Irfan Fikri

Dana Gizi Tangerang Rp2 Miliar

Tangerang | Jum'at, 14 Mar 2008

Pemerintah Kabupaten Tangerang menganggarkan dana sekitar Rp2 miliar untuk program penanganan gizi buruk. Dana yang diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2008 meningkat 0,67 persen dibanding tahun lalu yang mencapai Rp1,2 miliar.

"Dana tersebut untuk peningkatan pemberian makanan yang bergizi seperti susu dan vitamin kepada masyarakat," ujar Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Reniati, di Tangerang Kamis (13/3).

Reniati mengatakan, naiknya anggaran dana untuk menekan angka gizi buruk terkait dengan meningkatnya jumlah balita penderita gizi buruk di Kabupaten Tangerang. Penderita gizi buruk di Kabupaten Tangerang, relatif meningkat hingga 0,28 persen dibanding tahun sebelumnya.

Catatan Dinas Kesehatan, jumlah balita gizi buruk pada bayi di bawah lima tahun
tahun ini mencapai 2.895 anak, atau 0,87 persen dari jumlah total balita sebanyak 332.817 anak. Sedangkan tahun lalu hanya 0,59 persen.

Sedangkan sisanya, sebanyak 305.676 anak dalam kondisi gizi baik. Bahkan, 3.168 anak dalam kondisi gizi lebih. Selain menaikkan anggaran gizi buruk, Pemerintah Kabupaten Tangerang akan mengadakan program pemberian makanan tambahan selama 90 hari di 40 Puskesmas, yang tersebar di 36 kecamatan.

"Kami juga menyiapkan tenaga medis khusus penanganan gizi buruk yang berjumlah 24 orang," tuturnya. Para petugas medis yang diangkat akan bertugas khusus mengadakan penyuluhan tentang sadar makanan bergizi. "Karena makanan bergizi, belum tentu mahal," ucapnya.

Penanganan lainnya yang dilakukan adalah pemberian makanan pokok berupa beras, lauk-pauk dan minyak goreng, bekerja sama dengan Dinas Kesejahteraan Sosial.Pihaknya mengakui gizi buruk banyak diderita warga yang kurang mampu, karena tingkat ekonomi yang rendah sehingga daya beli masyarakat menjadi rendah. "Namun, banyak makanan murah yang juga kaya nutrisi," katanya menerangkan.

Irfan Fikri

Tangerang Sebar Migor Gratis

Tangerang | Jum'at, 14 Mar 2008

DINAS Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Pariwisata Kabupaten Tangerang akan membagikan kupon minyak goreng (migor) bersubsidi kepada 254.485 kepala keluarga (KK) miskin. Kupon-kupon tersebut akan secara gratis kepada warga yang dapat langsung diambil melalui kepala desa dan kelurahan setempat.

Kepala Seksi Pengadaan Barang, dan Penyaluran, Pemantauan Harga Disindagkopar) Kabupaten Tangerang, Dewanto mengatakan, kupon yang akan dibagikan dapat digunakan untuk membeli minyak goreng bersubsidi pada saat operasi pasar.

"Namun, kita sudah melakukan rapat koordinasi dengan Pemprov Banten, terkait teknis pembagian kupon, serta penentuan maksimal pembelian migor," ujar Dewanto di Tangerang, Kamis (13/3).

Untuk mengantisipasi pemalsuan kupon, lanjut Dewanto, pihaknya akan memberikan kupon tersebut pada saat pembagian migor. Rencananya, tiap KK akan mendapat jatah migor masing-masing 2 liter, dengan potongan harga 2.500 per liternya.

Pihaknya juga telah mengajukan dana subsidi kepada pemerintah pusat sebesar 1,2 miliar. Operasi pasar akan digelar selama 6 bulan sejak subsidi dari pemerintah pusat turun. "Kita juga telah membagi zona pembagian. Harga migor bersubsidi akan dipatok Rp9.500 sampai 10.000/liter," katanya. Irfan Fikri

KPU Kota Tangerang Dilarang Beraktivitas

Tangerang | Senin, 17 Mar 2008
KPU Kota Tangerang Dilarang Beraktivitas
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat melarang KPU Kota Tangerang melaksanakan kegiatan dan aktivitas yang berhubungan dengan pemilihan kepala daerah. Mereka baru boleh bergerak setelah permasalahan dalam tubuh KPU Kota Tangerang selesai.

KPU Pusat ini mengemuka hal ini setelah KPU Banten datang berkunjung. Anggota KPU Banten Indra Abidin, akhir pekan lalu di Tangerang mengatakan, mengatakan, ada beberapa poin penting yang dilaporkan kepada KPU Pusat di antaranya dugaan pelanggaran undang-undang karena KPU Kota Tangerang membentuk Tim Seleksi Panitia Pengawas, padahal kewenangannya ada di DPRD setempat.

Selain itu KPU Kota Tangerang juga menyetujui pengunduran diri Akhmad Jazuli Abdillah lewat pleno. Padahal pleno dinyatakan sah bila dihadiri sekurang-kurangnya empat anggota KPU. Sedangkan anggota KPU Kota Tangerang hanya tiga orang.

Pelaksana Tugas Ketua KPU Banten Eti Fatiroh menambahkan, KPU Pusat juga meminta KPU Banten memfasilitasi pertemuan antara KPU Kota Tangerang, DPRD, dan Pemerintah Kota Tangerang.

Koordinator Patirro, sebuah lembaga swadaya masyarakat di Tangerang, Imron Hamami, meminta KPU Pusat bersikap tegas. Pasalnya, keputusan tersebut sangat menentukan kepastian pelaksanaan pemilihan walikota Tangerang. "Tentu rakyat Kota Tangerang mengharapkan keputusan yang diambil sesuai keinginan yang sudah pernah disampaikan ketika warga mendatangi KPU Pusat beberapa waktu lalu," kata Imron.

Salah satu yang menjadi poin penting yang harus menjadi perhatian KPU Pusat, masyarakat Tangerang saat ini sudah tidak lagi menghendaki adanya penggantian keanggotaan di KPUD Kota Tangerang, serta tidak menghendaki kepemimpinan Ketua KPU Adi Warman.

Adapun anggota KPUD Kota Tangerang Salimuddin menyatakan, belum mendapat instruksi pelarangan itu. "Besok (hari ini) kami akan tetap melakukan penjaringan panitia pengawas. Sampai saat ini belum ada pelarangan resmi," tutur Salimuddin ketika dihubungi. Dia menambahkan, segala keputusan yang dikeluarkan pihaknya dipayungi aturan hukum yang jelas. Sehingga produk hukum yang dihasilkannya pun tetap sah.

Irfan Fikri

Musim Kemarau Mulai April

| Tangerang | Senin, 17 Mar 2008

Badan Meteorologi dan Geofisika memperkirakan, musim kemarau 2008 akan
masuk pada awal April mendatang. Musim kemarau berlaku pada wilayah Jakarta secara keseluruhan, Tangerang bagian utara, Kota Tangerang, serta sebagian wilayah di Cilegon, Pandeglang Provinsi Banten. "Kemarau pada awal April nanti, Musim kemarau akan berlangsung selama 250 hari atau sejak 1 April-10 Desember 2008," kata Umi Farida, Kepala Bagian Pelayanan Informasi BMG Wilayah II Ciputat, Tangerang, akhir pekan lalu.

Selama musim kemarau tahun ini diperkirakan di atas normal. Artinya, meski sudah masuk musim kemarau namun hujan akan sesekali turun. Hal ini karena tingginya suhu permukaan air laut yang mencapai 28-29 derajat celsius. Karena kemarau masuk dalam kategori di atas normal yang sesekali turun hujan. Umi mengatakan, tingkat kelembaban tanah akan tinggi mencapai kisaran 65-100 persen tingkat kelembaban tanah. "Tanah yang lembab sangat memudahkan suburnya jentik nyamuk. Memasuki bulan April diharapkan warga waspada pada penyakit pernapasan," tuturnya.
Musim kemarau 2008 nanti tergolong lama, untuk itu BMG juga meminta kepada para petani yang mengandalkan curah hujan agar menjaga pola tanam. "Harus ada kesiapan yang cukup baik bagi waduk-waduk dalam menghadapi musim kemarau tahun ini," kata Umi.

Irfan Fikri

Angkutan Kota Tangerang Diminta Sediakan Kotak Sampah

Tidak ingin predikat kota terkotor terulang, awal tahun ini Pemerintah Kota Tangerang mencanangkan program kebersihan massal yang melibatkan semua unsur masyarakat. "Gerakan Kebersihan Massal" menjadi nama program ini.

Rencananya, program ini akan digelar secara berkelanjutan setiap akhir pekan di seluruh wilayah Kota Tangerang. "Saya yang langsung memimpin kerja bakti," tutur Wali Kota Tangerang, ketika melakukan inspeksi mendadak kebersihan di Terminal Poris Plawad, Cipondoh Tangerang, akhir pekan lalu.

Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi gerakan kebersihan massal kepada pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar jalan, pedagang di pasar, serta masyarakat umum. "Sopir angkot juga diminta menyediakan tempat sampah agar penumpang tidak membuang sampah sembarangan,"tegasnya.
Pihaknya akan melibatkan pegawainya, gerakan ini akan melibatkan semua elemen masyarakat mulai dari mahasiswa, pelajar, ormas, organisasi kepemudaan, LSM, hingga masyarakat umum.

"Kalau dulu ada budaya gotong-royong, misalnya kerja bakti membersihkan lingkungan, tapi sekarang menghilang. Budaya ini perlu dihidupkan kembali guna menciptakan lingkungan yang bersih," kata Wahidin. Berdasar hasil survei Satuan Tugas Kebersihan Pemerintah Kota Tangerang, kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan masih sangat rendah.

Irfan Fikri

Satpam Temukan Bom Meriam Aktif

Petugas satuan pengamanan (Satpam) perumahan elit Gading Serpong, Legok,
Tangerang memergoki seorang pria yang membawa amunisi meriam kaliber 176 AK aktif pada Minggu (16/3) malam. Bom meriam yang siap ledak langsung diamankan petugas gegana Polda Metro Jaya.

Aksi nekat ini diketahui ketika Kletus (27 tahun), Satpam perumahan tersebut melihat gerak-gerik mencurigakan seorang pria yang turun dari mobil Isuzu Panther warna putih pada Minggu malam sekitar pukul 23.45 WIB malam. Setelah Satpam menegur pria tersebut, pria yang belum diketahui identitasnya itu, pria itu langsung pergi dan meninggalkan barang yang dibawanya yang bungkusan kertas, di depan salah satu pertokoan perumahan tersebut.

Ternyata, didalam bungkusan itu, berisi amunisi meriam aktif dengan panjang 56 sentimeter dengan diameter 8 sentiemter. Kasus itu kemudian segera dilaporkan ke Markas Kepolisian Sektor Kelapa Dua.

Petugas Gegana Polda Metro Jaya segera meluncur ke lokasi kejadian dan mengamankan bahan peledak aktif itu. "Amunisi ini, masih aktif. Dan merupakan jenis peledak yang tak perlu menggunakan pemicu," ujar Kepala Unit II, Ajun Komisaris Rustam Haji, yang memimpin operasi Gegana Polda Metro, kepada wartawan, kemarin.

Irfan Fikri

Ismet-Rano Dilantik 22 Maret

Ismet-Rano Dilantik 22 Maret

Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tangerang terpilih Ismet Iskandar dan Rano Karno akan dilantik pada Sabtu (22/3). "Dalam waktu dekat SK (Surat Keputusan dari Menteri Dalam Negeri) tersebut akan turun," ujar Asisten Daerah (Asda) III Dedi Sutardi, di Tangerang, Selasa (17/3).

Rencananya, Menteri Dalam Negeri akan langsung menghadiri pelantikan ini. Selain itu, pihaknya meminta kepada Gubernur Atut Chosiyah agar dapat hadir dan melantik langsung kedua pasangan ini. "Ya, sesuai aturan, yang melantik bupati atau walikota itu gubernur. Jadi harus hadir," katanya.

Wakil Gubernur Banten, H.M. Masduki memastikan Gubernur Atut akan hadir. "Ini sudah sesuai dengan aturan," tuturnya disela-sela menghadiri Seminar Pendidikan di kampus Institut Teknologi Indonesia (ITI) di Tangerang kemarin.

Wakil Gubernur membantah enggannya Gubernur Atut menghadiri pelantikan karena adanya rivalitas antara Gubernur Atut dengan Bupati Ismet. Hal ini ditengarai dengan kalahnya Calon Wakil Bupati Airin Rachmy Diany, adik ipar Gubernur Atut pada pemilihan kepala daerah yang lalu. "Kalau misalnya Gubernur tidak dapat hadir, maka saya yang akan menggantikannya. Karena sama saja. Antara Gubernur dan wakilnya satu paket," ucapnya.

Irfan Fikri

Tersangka Penyelewengan Beras Bertambah

Tersangka Penyelewengan Beras Bertambah
Setelah menetapkan LS, Camat Sukadiri Tangerang, Kejaksaan Negeri Tangerang kemarin kembali menetapkan empat tersangka baru dalam kasus penyelewengan beras untuk warga miskin di Kecamatan Sukadiri. Dua tersangka adalah Dg dan BGS, masing-masing adalah mantan dan kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Sukadiri yang juga menjabat sebagai ketua Satuan Kerja Distribusi Beras untuk Warga Miskin di Kecamatan Sukadiri.


Dua tersangka lainnya adalah M dan A sebagai pihak yang menampung
beras. Staf Kecamatan Sukadiri menjual raskin dengan harga Rp2.000-3.000 per kilogram kepada M dan A. Keempat tersangka adalah hasil pengembangan. "Surat Perintah Penyidikan untuk keempat tersangka sudah saya tandatangai," ujar Agus
Satoto, Kepala Kejaksaan Negeri Tangerang, Senin (17/3). Dengan penetapan empat tersangka baru, maka jumlah tersangka menjadi lima orang.

Di waktu bersamaan, kejaksaan memeriksa Lili Jaerun Camat Ciledug, dan Camat Teluk Naga beserta 13 kepala desanya. Mereka diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang sama.

Agus enggan memberikan komentar terhadap proses pemeriksaan saksi-saksi itu
karena masih berada dalam tahap penyelidikan. Camat Ciledug, Lili Jairun, mengatakan, dia diperiksa pukul 09.00-10.00 WIB. "Saya hanya memberikan penjelasan teknis dan data tentang distribusi beras," kata Lili. Data yang disampaikan adalah tanda terima dari Bulog ke tiap camat dan tanda terima dari camat ke lurah.


Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Keuangan No 17/PMK.02/2007, harga beli beras dari pemerintah ke Bulog sebesar Rp4.619 per kilogram."Seharusnya, beras dijual kepada masyarakat miskin dengan harga seribu rupiah," kata Agus. Dalam satu kilogram beras terdapat subsidi pemerintah sebanyak Rp3.619.

Kelima tersangka yang ditetapkan, telah menyelewengkan beras selama enam bulan. Jatah untuk Kecamatan Sukadiri sebanyak 32 ton per bulan. "Kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan tersangka sebanyak Rp700 juta," kata Agus.


Di tempat yang sama, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Tangerang, Rahmat Hariyanto, mengatakan, modus yang dijalankan kelima tersangka adalah secara bersama-sama beras untuk warga miskin kepada M dan A. "Dari hasil penjualan tersebut, camat mendapat jatah setiap bulan," kata Rahmat.


Irfan Fikri

75 Pejabat Laporkan Kekayaan

75 Pejabat Laporkan Kekayaan

Sebanyak 75 orang pejabat eselon III dan III di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang melaporkan kekayaan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Laporan ini sebagai kewajiban pejabat daerah sebagai data Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara yang nantinya dapat dipublikasikan, dan diakses kepada masyarakat.

Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Harry Mulya Zein menjelaskan, dari 75 pejabat, 26 orang di antaranya adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah. Menurut dia, hingga saat ini belum ada sanksi yang diberikan pada pejabat yang menolak mengisi laporan. "Karena semua pejabat menyerahkan laporan tepat waktu yaitu akhir Februari lalu," ujar Harry kemarin di Tangerang.

Irfan Fikri

Main Judi, Kepala Desa Ditangkap

Seorang kepala desa dan tiga orang pengusaha kontraktor ditangkap Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Metro Tangerang ketika tengah main judi di Kantor Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Tangerang, di Jl Kisamaun Tangerang, Senin (17/3) sore.

Mahpudin (36 tahun) adalah Kepala Desa Tegal Kunir, Mauk, Kabupaten Tangerang. Dia bermain judi dengan Acunba (47 tahun), Abdullah (52 tahun), dan Edi Kusnadi (48 tahun). Dari tangan mereka disita satu set kartu, dan uang tunai sebesar Rp177 ribu. Kepala Unit Judi Kepolisian Tangerang, Ajun Komisaris Supianto kemarin menjelaskan, kasus ini berawal dari informasi masyarakat yang resah dengan aktivitas perjudian itu. "Kami langsung bergerak, setelah memastikan lokasi."

Irfan Fikri

Tuntut Ganti Rugi, Warga Trauma Suara Pesawat

Tangerang | Selasa, 18 Mar 2008 09:35:26 WIB
Tuntut Ganti Rugi, Warga Trauma Suara Pesawat

EMPAT keluarga pemilik rumah yang kejatuhan pesawat menuntut ganti rugi akibat jatuhnya pesawat rakitan jenis Pelikan nomor seri PK-SKI yang jatuh di Perumahan Villa Pamulang, Kabupaten Tangerang, Minggu (16/3) kemarin.

Rencananya pada hari Sabtu (22/3) nanti, mereka akan mendatangi pihak Federasi Aero Modelling Seluruh Indonesia (FASI) Pondok Cabe Tangerang untuk meminta ganti rugi akibat jatuhnya pesawat tersebut.

"Pihak FASI dinili bertanggungjawab atas jatuhnya pesawat tersebut. Karena pilot termasuk anggota mereka," ujar Zahril (33), anggota keluarga dari Julianus, salahsatu pemilik rumah yang kejatuhan serpihan pesawat.

Zahril yang ditemui di kediamannya di Blok U No 12-8, Wisma Ismaya, Pamulang, Tangerang, kemarin mengatakan, pihaknya sudah menginventarisir jumlah kerugian dari kerusakan, ditaksir kerugian mencapai Rp20 juta.

"Dana tersebut untuk membenahi kamar tidur serta dapur yang porak-poranda akibat tertimpa serpihan dari badan, dan sayap pesawat," tuturnya.

Atas kejadian kemarin, empat rumah warga mengalami kerusakan, yakni rumah yang beralamat Jln Ismaya Raya, RT01/12 Kelurahan Pondok Benda, Villa

Pamulang Indah Blok U12 No.7,8,10 dan 11. Keempat rumah tersebut antara lain milik Heri Subagyo (No.10), Farida (No.11), Didi Kuswayudi (No.7) dan Julinus (No.8).

Dari keempat rumah yang rusak, rumah milik Zahril tergolong parah. Selain kamar tidur dan dapur yang. Rumah dua lantai yang didiami bersama 6 adiknya ini mengalai kerusakan hampir menyeluruh dilantai dua. Sejumlah lantai terangkat serta beberapa tembok retak akibat tertimpa badan pesawat.

"Sejauh ini baru ada bantuan dari Pemkab Tangerang saja," jelasnya.

Zahri juga mengaku, dirinya paranoid ketika mendengar suara pesawat atau Helikopter yang melintas diatas rumahnya. Pasalnya jatuhnya pesawat adalah kejadian yang kedua di Kecamatan Pamulang Tangerang.

Sebelumnya, pada bulan April 2007 lalu, pesawat latih Cessna 172-PK SDP yang jatuh di lahan kosong kawasan Pamulang, Tangerang, Banten. Dua dari tiga penumpang menderita luka serius dan pesawat nahas tersebut.

Dekatnya lokasi perumahan dengan sekolah lapangan terbang Pondok Cabe Tangerang, menjadi penyebab seringnya pesawat jatuh di Pamulang. Untuk itu, warga Pamulang meminta kepada para penghobi serta perusahaan aeromodeling untuk memperhatikan kondisi pesawat sebelum melakukan penerbangan.

"Masa'. Hanya untuk menyalurkan hobi saja, sampai harus mengorbankan nyawa sendiri, dan mengancam nyawa orang lain," cetus Sunardi (30) warga lainnya.

Hal senada juga diucapkan Bupati Tangerang Ismet Iskandar, letak lapangan terbang yang dekat dengan pemukiman warga seharusnya menjadi perhatian serius para pengelola pesawat terbang di Pondok Cabe Tangerang.

"Keberadaan lapangan terbang memang lebih dahulu dari permukiman. Namun, nyawa orang banyak yang terancam," tuturnya saat memberi bantuan kepada korban kejatuhan serpihan pesawat kemarin. Irfan Fikri