Sabtu, 20 September 2008

M Iqbal, Peluru Nyasar dan Surat Tilang

Setelah selesai menulis tiga berita, dan kelar mengerjakan beberapa tugas lain untuk persiapan liputan esok hari, Wawan segera mengemas tas untuk pulang dengan niat agar dapat santap sahur di rumah.

"Bang, aku pulang duluan," ujar Wawan seraya pamit dengan salah seorang redakturnya.

"Aku ikut dong sampai depan, sampai ketemu taksi," ujar seorang redakturnya. "Oke, tunggu di bawah yah," Wawan menyetujui.

Jalan Jakarta malam ditelusuri bersama obrolan ringan tentang berita yang akan naik cetak esok hari.

Halaman depan koran besok hari akan memberitakan running kasus tertangkapnya salah seorang penegak hukum karena kasus suap "Gila bener bangsa ini. Satu persatu borok petugas sudah mulai ditelanjangi," ujar sang Redaktur sambil menceritakan, tertangkapnya M Iqbal anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) karena kasus suap Rp500 juta.

Obrolan terhenti ketika tampak di depan ada barisan polisi lalu lintas lengkap dengan tongkat lampu warna merah terang pengatur lalu lintas. Ternyata, ada razia kendaraan oleh petugas Kepolisian Sektor Matraman, Jakarta Timur.

Wawan langsung menepikan motornya menuruti perintah salah seorang petugas. "Malam pak, tolong surat-suratnya," kata petugas.

Dengan sigap dirinya mencari Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Surat Izin Mengemudi (SIM). Wawan yakin kalau surat-surat yang diminta ada di dalam tas punggungnya. Maklum, dirinya enggan meletakkan dalam dompet karena surat-surat ini hanya dikeluarkan ketika petugas parkir kendaraan di Mall atau di beberapa gedung yang menerepkan sistem ketat penjagaan parkir .

"Sebentar pak, saya cari yah. Ada kok,".

Dengan santai dia merogoh isi tas berharap jari-jarinya langsung menyentuh barang yang dicari. Beberapa pelosok tas dijelajahi, namun tak ditemukan apa yang dicari, dirinya pun mulai membongkar muatan tas.

Dirinya mulai sedikit panik, karena barang penting yang dicarinya ternyata tidak ada. Ternyata benar, surat-surat yang diminta tertinggal di rumah. Hal ini diketahui setelah dirinya menelpon di rumahnya di Tangerang.

Tanpa banyak tanya petugas berpakaian preman langsung menahan kunci motor dan mengancam akan menahan dan akan membawa motor ke kantornya, karena jika tidak ada STNK dikhawatirkan motor curian.

Tak mau menyerah, Wawan dan redakturnya meminta agar petugas jangan menahan kendaraan. Namun, petugas yang belakangan bertugas sebagai reserse buru sergap (Buser) di Polres Jakarta Timur itu tidak bergeming.

"Tidak bisa, motor ini harus ditahan," tegasnya.

Lobi dan negoisasi gak mempan, mungkin seiring pembenahan birokrasi aparat penegak hukum , polisi mulai mengikis budaya uang aman saat melakukan tugas.

"Tugas Anda wartawan, dan saya juga menjalankan tugas saya sebagai polisi," tutur petugas tersebut.

Tanpa harus mendengar celotehan petugas tersebut sebetulnya Wawan cukup mengerti, kalau profesionalisme petugas sebagai pengabdi masyarakat menjadi agenda utama TNI/Polri di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Seiring dengan prestasi polisi belakangan ini yang berhasil menangkap gembong teroris, pelaku illegal loging sampai membongkar jaringan internasional penyelundupan Narkoba, Wawan pasrah motornya ditahan dan sadar karena dirinya salah membawa kendaraan tanpa surat, sekaligus berencana mengambil STNK dan SIM di rumahnya di Tangerang esok hari.

"Silakan ketemu atasan saya di sana," pinta petugas tersebut.

Wawan menghampiri salah seorang kepala operasi razia tersebut berpangkat sersan tertulis nama Basuki Koes di dada papan nama.

"Pak saya minta surat tilang. Motor saya ditahan karena tidak bawa surat-surat," pintanya. Petugas itu pun meminta kartu tanpa pengenal Irfan untuk dicatat. Namun, tanpa diduga, dari pemimpin razia tersebut keluar kalimat.

"Sudah, kita ambil jalan tengah saja. Rp100 ribu sebagai ganti tilang," tuturnya.

Tawaran ini ucap petugas lebih murah daripada harus ke Pengadilan Negeri. Suasana langsung hening di kepala seiring lunturnya kepercayaannya kepada petugas penegak hukum. Prestasi serta ketegasan kepada penegak hukum langsung hilang oleh permintaan Rp100 ribu.

Terlebih, baru saja dirinya menulis tentang insiden peluru nyasar akibat kelalaian aparat kembali menelan korban jiwa. Akibat lalai, seorang bocah perempuan, Sri Wahyuni (6 tahun), tewas akibat terkena peluru nyasar dari senjata laras panjang Brigadir Dua Polisi Suprianto di Lembaga Pemasyarakatan Bojonegoro, Jawa Timur.

Wawan tetap minta ditilang daripada menyuap, namun petugas ini tetap ngotot meminta uang pengaman. "Pak, biar ditilang saja,". Tapi petugas itu tetap tidak mau. "Kalau di pengadilan saya tidak dapat apa-apa," ujar perwira tersebut polos. "Kalau tidak ada, setengahnya juga tidak apa-apa," tuturnya sedikit membentak, dan Wawan pun menyerah angkat tangan.

Profesionalitas aparat yang sedang digalakkan, ternyata benar-benar tidak menyentuh lapisan bawah. Entah apa yang membuat mereka rela mengubur harga diri demi uang yang hanya cukup untuk beli pulsa. Bukan pada jumlahnya. Rp500 juta dan Rp50 ribu tetap saja sama judulnya, Korupsi.

Sementara M Iqbal jadi pesakitan di KPK, namun aparat Polsek Matraman asyik menikmati hasil operasi malam itu dari puluhan motor yang mereka berhentikan malam itu. "Hati-hati di jalan. Awas ditilang lagi di depan," tutur petugas tersebut sambil berlalu. Ironis.

Minggu, 27 April 2008

Sabu Rp11 Miliar Disita

Petugas Kantor Pelayanan Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu seberat 7,2 kilogram senilai Rp11 miliar, Kamis (24/4).

Dua warga negara Taiwan bernama Tseng Huan Lung (44 tahun) dan Tseng Wen Hu (35) yang membawa paket sabu tersebut ditahan petugas Bea dan Cukai.

"Keduanya ditangkap setelah tiba di Terminal II. Sabu disimpan dalam dua koper dan dikemas rapih dalam makanan kecil,” kata Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta Rahmat Subagio, Jumat (25/4). Ia didampingi Dirjen Bea Cukai Anwar Supriadi, Kepala Kantor Bea Cukai Banten Bachtiar, dan Direktur Penindakan Penyidikan Bea Cukai Yusuf Hendarto.

Subagio mengatakan penangkapan berawal karena kecurigaan petugas pada gerak-gerik dua tersangka yang datang dari Hong Kong menggunakan pesawat Cathay Pacific CX 777 sekitar pukul 13.35, Rabu (24/4). Modus yang digunakan kedua pelaku yaitu dengan mengemas sabu di dalam makanan ringan merek Arion Pie yang dikemas rapih menjadi 26 paket.

“Sabu dibungkus sangat rapih, ditandai dengan kemasan makanan yang masih dibungkus plastik. Seperti baru,” tutur Subagio.

Petugas lalu membongkar isi bungkus makanan dan didapati 7,2 kilogram sabu jenis blue. Dari pengakuan tersangka, sabu didapat dari bandar besar di Taiwan bernama Aseng dan Apang. Rencananya sabu akan dijemput oleh bandar besar dari Jakarta. "Keduanya mengaku pengangguran dan untuk mengantar mereka dibayar sekitar Rp15-17 juta.”

Meski datang bersamaan, namun kedua tersangka mengaku tak saling kenal. Petugas juga belum mau berasumsi bahwa mereka terlibat dalam jaringan narkotika internasional atau tidak. “Kita masih selidiki penerima barang ini. Kabarnya, transaksi akan dilakukan di salah satu hotel di Jakarta,” tutur Subagio.

Tersangka Tseng Huan Lung mengaku bahwa sebelumnya dirinya sempat membawa sabu dari Bandara Soekarno Hatta dan lolos. Sedangkan tersangka Tseng Wen Hu mengaku baru pertama kali datang ke Indonesia.

“Kalau memang sebelumnya sempat lolos, itu karena keterbatasan petugas. Dalam satu hari Bandara Soekarno Hatta kedatangan 100 ribu orang dari luar negeri,” ujar Direktur Penindakan Penyidikan Bea Cukai Yusuf Hendarto.

Hendarto menambahkan, penangkapan ini adalah kasus narkotika keempat di tahun 2008 oleh petugas Bandara Soekarno-Hatta. Selanjutnya para tersangka beserta barang bukti dibawa ke Polres Bandara Soekarno Hatta untuk diproses lebih lanjut.

Kedua tersangka dijerat Undang-Undang No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dengan ancaman pidana 10 tahun penjara dan denda Rp300 juta.

Irfan Fikri

Reklame Pembesar Alat Vital Ditertibkan

Jajaran Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang membersihkan puluhan reklame liar yang menawarkan pengobatan alat vital yang tersebar di beberapa ruas jalan. Sejumlah reklame liar berukuran 40X20 sentimeter yang dipasang di tiang listrik, dan pohon itu dicopot oleh petugas pamong praja. Reklame liar yang dicopot itu memang terlihat sangat mencolok.

Dengan warna dasar putih reklame yang dicetak tebal itu bertuliskan kalimat "Spontan! Besarkan-Panjangkan Alat Vital" dengan disertai nomor telepon pemilik perusahaan. Letak pemasangannya pun sangat strategis, di pinggir jalan sehingga mudah dilihat warga.

Syahroni, Kepala Subdinas Satuan Polisi Pamong Praja Dinas Ketenteraman dan Ketertiban Kota Tangerang mengatakan, pencopotan ini didasari pertimbangan bahwa reklame semacam itu tidak etis di pasang di tempat umum. "Apalagi dengan status Kota Tangerang sebagai kota akhlakul karimah," ucapnya.

Irfan Fikri

Rabu, 23 April 2008

Kaum Ibu Pecahkan Rekor Menyusui

Sebanyak 2.008 ibu hamil, dan 360 ibu menyusui di Kabupaten Tangerang berencana akan mencatat sejarah di museum rekor Indonesia (MURI) untuk pemberian air susu ibu (ASI). Rekor ini dilakukan dalam rangka mengkampanyekan pemberian ASI sejak dini
dan secara eksklusif.

"Gerakan pemberian ASI eksklusif yang diberi nama Gebrak akan dilakukan Kamis (26/4)," ujar Hani Haryanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Selasa (24/4). Kampanye inisiasi dini dan ASI eksklusif akan dilakukan secara besar-besaran di gedung Word Harvest Taman Himalaya, Lippo Karawaci, Tangerang.

Dengan pemecahan rekor MURI ini, diharapkan dapat menekan angka kematian bayi. "Ini adalah bentuk komitmen sosialisasi pemberian ASI secara ekslusif kepada bayi," tuturnya.

Irfan Fikri

Bantuan Langsung Pusat ke Daerah Bermasalah

Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tangerang dalam waktu dekat ini akan memantau dan mengevaluasi sejumlah program bantuan untuk masyarakat miskin yang langsung diberikan pemerintah pusat. Pasalnya, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sejumlah program bantuan tersebut langsung masuk ke rekening kelompok masyarakat, disinyalir tidak dimanfaatkan sesuai aturan.

Kepala Seksi Bantuan Fakir Miskin, Dinas Kesejahteraan Sosial, Kabupaten Tangerang, Bambang Siswoyo, di Tangerang mengatakan, program bantuan yang akan dievaluasi tersebut umumnya adalah yang berasal dari bantuan langsung pemberdayaan sosial, seperti bantuan mesin jahit, kambing dan perahu. Bantuan tersebut diperuntukkan bagi
masyarakat miskin yang terkumpul dalam kelompok usaha bersama.

"Indikasi sementara, banyak bantuan dari pusat yang telah diserahkan kepada masyarakat dari 2005 sampai 2008, menimbulkan masalah. Kami masih mempelajarinya sambil menunggu laporan dari bawah," kata Bambang.

Bambang mencontohkan, sejumlah masyarakat nelayan yang terkumpul dalam kelompok nelayan di Kecamatan Kemiri, belum lama ini menerima dana bantuan untuk pembelian perahu. Padahal, kelompok nelayan di wilayah itu, tidak mendapat rekomendasi dari Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tangerang.

Dana bantuan yang digunakan kelompok nelayan untuk pengadaan perahu ini, telah disalurkan sebelumnya dari Departemen Sosial RI langsung ke rekening 20 kelompok nelayan pada akhir November 2007 lalu. Setiap satu kelompok nelayan menerima bantuan tunai sebesar Rp 60 juta untuk membeli perahu beserta peralatannya. Departemen Sosial pun mengucurkan dana bantuan untuk nelayan sebesar Rp 1,2 miliar. "Selain tanpa rekomendasi dinas, disinyalir mereka membeli perahu dengan kondisi bekas, dan tidak sesuai persyaratan," kata Bambang.

Rawannya penyelewengan, kata Bambang, karena selama ini Dinas setempat hanya sebagai fasilitator saja serta pemberi rekomendasi kepada kelompok masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan. Namun, pada kenyataannya, tidak sedikit kelompok masyarakat yang akhirnya mendapat bantuan tanpa rekomendasi dinas.

Terlepas dari hal itu, sebagian nelayan di Pantai Utara Kabupaten Tangerang bisa sedikit bernapas lega. Dalam sepekan terakhir, sebanyak 200 nelayan miskin yang terku mpul dalam 20 kelompok, menerima 20 unit perahu bantuan Departemen Sosial, yang telah lama mereka nantikan.

Dua puluh unit perahu yang bersumber dari dana BLPS tahun anggaran 2007 ini, diserahkan kepada kelompok nelayan di Kecamatan Kronjo, dan Kemiri. Setiap satu unit perahu diberikan kepada 10 nelayan yang terkumpul dalam satu kelompok nelayan.

Perahu modern terbuat dari fiber dan berwarna putih yang panjangnya mencapai empat meter itu, dilengkapi dengan motor. Selain mendapat perahu modern, para nelayan juga diberi alat tangkap berupa alat pancing ikan, jala dan rompi pelampung. Dengan kapal modern itu, nelayan bisa melaut di segala cuaca.

Selain itu, para nelayan juga bisa mencari ikan di radius yang lebih jauh. Hanya saja, dengan kapal motor yang modern itu, para nelayan harus memiliki modal untuk melaut. Kapal-kapal itu hanya bisa mengarungi laut bila diisi dengan bahan bakar solar. .

Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Tangerang, Jackie Harahap mendukung rencana dinas terkait untuk mengevaluasi bantuan pusat. "Jangan sampai bantuan perahu tidak digunakan secara optimal. Karena yang rugi justru kelompok nelayan itu sendiri," ujarnya.

Irfan Fikri

Pondok Cabe Jadi Bandara Komersial

Lapangan terbang Pondok Cabe, Pamulang, Kabupaten Tangerang, pada akhir 2009 akan diubah menjadi lapangan terbang komersial, untuk penerbangan domestik dan regional. Peningkatan fungsi lapangan terbang dilakukan setelah Aviation Agencies Australia,siap menanamkan investasinya senilai US$100 juta (hampir Rp1 triliun), dalam setahun.

Kemarin, perusahaan asal Australia itu melakukan ekspose pengembangan bandara di depan Bupati Ismet Iskandar, Wakil Bupati Tangerang Rano Karno, dan beberapa kepala dinas di Kabupaten Tangerang. Manager Patner Aviation Agencies Australia, Samudra Sukardi menilai lahan penerbangan Pondok Cabe yang luasnya 116 hektare, selama ini terbengkalai. Padahal dari letak serta struktur yang ada, sangat mendukung untuk dijadikan bandara komersial yang menguntungkan.

"Sebagai tahap awal, dana itu akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur dan perbaikan lahan," ujar Samudra kepada wartawan. Kakak mantan Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi ini mengatakan, pada tahap awal akan dibangun kembali perluasan landasan pacu (runway), dari 2.300 meter menjadi 2.500 meter. Sehingga, landasan pacu sepanjang ini dapat digunakan untuk jenis pesawat Boeing 737, dan Airbus 320.

"Saat ini sudah ada 20 pesawat komersial yang siap melayani rute domestik dan regional. Perluasan itu tidak akan mengambil lahan penduduk," tutur mantan kandidat Direktur Utama Garuda Indonesia itu. Beberapa fasilitas pendukung lainnya seperti lokasi parkir, transit, hotel, kargo, katering, dan akademi penerbangan juga akan dibangun.

Bandara ini diharapkan dapat menjadi alternatif bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dinilai sudah melebihi kapasitas tampung. "Bandara Pondok Cabe Tangerang akan menjadi alternatif bagi masyarakat pengguna jasa penerbangan khususnya wilayah Jakarta dan sekitarnya," tutur Samudra.

Rencana pembangunan bandara komersial ini diharapkan bisa meningkatkan dan membantu perekonomian masyarakat sekitar. Pembangunan bandara ini juga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja, serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

Bupati Ismet Iskandar mendukung rencana pembangunan tersebut, tentunya dilakukan uji kelayakan terlebih dahulu kelayakan. "Kami menyambut baik, asal sesuai aturan," ujar Ismet. Selain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, Bandara Pondok Cabe juga akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kota Tangerang Selatan yang sebentar lagi resmi terbentuk.

Selama ini, Lapangan Terbang Pondok Cabe sering digunakan untuk keperluan nonkomersial. Pesawat ringan milik pribadi, helikopter, dan gantole sering mangkal di lapangan ini. Lapangan ini pun kerap menjadi tempat latihan dan lomba aeromodelling.

Bahkan, lapangan terbang ini dibangun awalnya adalah oleh kelompok penyuka aeromodeling, pada awal 1970-an. Kalau itu, Kolonel TNI Haryono, yang bakal menjabat sebagai Direktur Utama Pelita Air Service, membuka lapangan Pondok Cabe. Para aeromodeller diberi tempat latihan di lapangan tersebut.

Dalam perkembangannya, lapangan terbang ini kemudian dikepung oleh pemukiman penduduk. Sehingga lokasi perumahan dan lapangan terbang pun sangat dekat. Dekatnya lokasi perumahan dengan lapangan terbang dinilai menjadi penyebab seringnya pesawat jatuh di Pamulang.

Bupati Ismet pun pernah mengatakan, letak lapangan terbang yang dekat dengan permukiman warga seharusnya menjadi perhatian serius para pengelola pesawat terbang di Pondok Cabe Tangerang.

Kecelakaan terakhir terjadi pada 16 Maret lalu. Pada waktu itu, sebuah pesawat latih Federasi Aero-Sport Indonesia (FASI) jenis Proifier merek Pelican nomor seri PK-SKI Swayasa jatuh di kompleks Perumahan Villa Pamulang, Tangerang, Banten. Pilotnya, Herudi Kartowisastro, 61 tahun, meninggal di lokasi.

Sebelumnya, pada April 2007 lalu, pesawat latih Cessna 172-PK SDP jatuh di lahan kosong kawasan Pamulang, Tangerang, Banten, setelah terbang dari lapangan Pondok Cabe. Dua dari tiga penumpang menderita luka serius dan pesawat nahas tersebut.

Irfan Fikri

Jumat, 18 April 2008

Shalat Jumat Ahmadiyah Tangerang Dijaga Ketat

PELARANGAN segala aktivitas Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) oleh Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) beberapa waktu lalu, tak menyurutkan jamaah Ahmadiyah di Tangerang untuk tetap melakukan ibadah wajib salat jumat. Kemarin (18/4) siang, sekitar 1.000 jamah Ahmadiyah di Masjid Al-Rahmat Jalan H Gedad, Paninggilan Utara, Ciledug, Kota Tangerang melakukan shalat jumat berjamaah dengan pengawalan ketat aparat Polres Kota Tangerang.

Pengawalan dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyerangan terhadap warga Ahmadiyah, khususnya serangan dari warga luar yang sengaja datang untuk melakukan penyerangan. Abdullah (45), sesepuh jamaah Ahmadiyah Tangerang, memang sengaja meminta aparat kepolisian setempat untuk melakukan penjagaan terhadap warganya. Dia khawatir adanya serangan dari luar, "Kalau warga sekitar komplek, mereka baik dan kooperatif. Namun ditakutkan serangan dari warga luar Tangerang yang sengaja datang," ujar Abdullah kepada wartawan.

Sejumlah jamaah Ahmadiyah dari beberapa wilayah Tangerang tampak datang ke masjid itu dengan berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat. "Jamaah dari luar Tangerang, seperti Jakarta dan Bogor juga ada yang ikut shalat di sini," kata Abdullah. Selain berkoordinasi dengan aparat kepolisian, lanjut Abdullah, warga Ahmadiyah sengaja membentuk pengamanan sendiri secara intensif melalui ronda, siang dan malam.

Dijelaskan Abdullah, jamaah Ahmadiyah di wilayahnya sudah ada sejak 1948. Dan selama ini hidup rukun dengan warga di luar jamaah Ahmadiyah. "Bahkan dalam satu keluarga bisa terjadi perkawinan campur dengan penganut Islam di luar Ahmadiyah," tuturnya.

Wilayah Paninggilan merupakan salah satu wilayah yang terbilang aman dibanding daerah lain seperti di Bogor atau Cirebon. "Untuk pembangunan masjid saja, warga sekitar yang berlainan aliran mau membantu," ujar Abdullah.


Puluhan aparat kepolisian tanpa dilengkapi persenjataan lengkap tampak duduk-duduk santai di beberapa titik lokasi di Masjid Al Rahmat. "Kami hanya diperintah mengamankan untuk mengantisipasi kemungkinan tindakan pihak-pihak lain yang tidak diinginkan," ujar polisi dari Polres Tangerang.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masdar Farid Mas'udi mengimbau kepada masyarakat agar jangan terpancing untuk melakukan tindakan melawan hukum. Dia mengharapkan Polisi bertindak sesuai tugas dan tanggung jawabnya.

"Sebagai negara hukum, setiap tindakan yang melanggar hukum harus disikapi. Polisi pun diwajibkan memberikan perlindungan kepada siapa pun, termasuk Ahmadiyah, apabila merasa terancam," ujar Masdar.

Dihubungi terpisah, Front Pembela Islam (FPI ) Tangerang menyerukan kepada pengikut ajaran Ahmadiyah di wilayah Tangerang, untuk segera bertobat dan kembali kepada ajaran Islam berdasarkan Al Quran dan Hadis. "Jangan sampai menunggu umat yang harus membubarkan Ahmadiyah. Pemerintah juga harus tegas melarang Ahmadiyah, seperti aliran sesat lainnya. Harus cepat, kalau tidak ingin umat yang bergerak," kata Sekjen FPI Tangerang, H Uwan Suhana.

Jika tidak segera dibubarkan, FPI Tangerang siap bergerak membubarkan Ahmadiyah. "Kami tidak main-main, kami masih menunggu respons pemerintah. Jika tidak juga ada tindakan konkret, umat yang akan bergerak," ujarnya menegaskan. Irfan Fikri/ Adhitya C Utama

Penjagaan Di Ruang Kelas Diperketat

Tangerang, Jurnal Nasional
Tim pemantau independent Ujian Nasional (UN) 2008 Kabupaten Tangerang akan memperketat pengawasan ketat pada ruang kelas. Pasalnya, ruang kelas sangat terbuka terjadinya kecurangan dan kebocoran soal UN yang akan digelar pada 22-24 April 2008 tingkat SMA dan setingkatnya, dan SMP pada 5-8 Mei mendatang.
Dikatakan Ketua Tim Pemantau Independen Kabupaten Tangerang, Yusli Manaf, rentannya kecurangan di ruang kelas pada saat soal dibuka dan dikerjakan para siswa.
“Siapa tahu ada guru yang mengerjakan soal kemudian memberikan kunci jawaban kepada siswanya,” jelas Yusli di Tangerang, Jumat (18/4). Untuk mengantisipasi ini, pihaknya menginstruksikan kepada tim independent agar mengintip ke dalam kelas.
Disinyalir modus seperti ini, lanjut Yusli, telah terjadi pada pelaksanaan UN sebelumnya. Fatalnya, kunci jawaban yang diberikan guru kepada siswanya ternyata salah, sehingga menyebabkan siswa tidak lulus.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya menurunkan sebanyak 1.760 tim pengawas independent, yang akan memantau ke tiap sekolah se-Kabupaten Tangerang. Jumlah ini sesuai dengan sekolah yang ada.
“Untuk tingkat SMA, kami akan menerjunkan 760 petugas, sedangkan untuk SMP ada 1.000 petugas. Sesuai dengan jumlah sekolah yang ada,” bebernya.
Para petugas yang diangkat dari kalangan akadimisi, diantaranya dosen dan mahasiswa yang nantinya akan secara resmi dibekali surat tugas. Surat tugas resmi sekaligus mengantisipasi adanya pengawas gadungan.
Dan jika ditemukan pelanggaran dilapangan, maka para petugas ini diminta untuk membuat laporan tertulis yang akan diteruskan ke tim pemantau tingkat pemantau tingkat pusat.
“Tim pemantau tidak berhak memberi sanksi. Yang berhak memberi sanksi adalah dinas dan departemen pendidikan, tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat,” jelasnya.
Pelaksanaan UN tahun ini, tim pemantau memiliki wewenang penuh pengawasan, mulai tahapan percetakan sampai distribusi soal. Dicontohkan Yusli, jika tahun lalu tim pemantau hanya sebatas mengawasi percetakan, pada tahun ini, tim pemantau memiliki kewenangan untuk ikut menandatangani serah terima master cetakan lembar jawaban.
Ditempat terpisah, kalangan Dewan Perwakilan juga akan melakukan pemantauan langsung pada proses pendistribusian. “Pada H-2, dewan akan melakukan pemantauan distribusi soal dari pihak provinsi ke kabupaten di 15 sekolah secara acak,” tutur Ketua Komisi B, Togu Pardamean saat dihubungi.
Sementara itu, beberapa siswa mengaku cemas terkait meningkatnya standar kelulusan dan penambahan mata pelajaran yang diujikan. Seperti yang dicemaskan Yana, siswa SMA Yuppentek Cikokol Tangerang mengeluhkan nilai rata-rata minimal 5,25 dari rata-rata minimal sebelumnya 5,00.
“Sehingga jika ada pelajaran yang mendapat nilai hanya 4,00, maka saharus berjuang untuk mendapat nilai 6,00 pada mata pelajaran lain. Hal ini tentunya sangat berat,” keluh Yana.
Dirinya juga mengeluhkan, banyaknya mata pelajaran yang belum selesai target penbahasan, padahal UN sudah di depan mata. Apalagi untuk jenjang SMA/MA tahun ini ada ada 6 materi yang diujikan. Sehingga banyak guru yang memadatkan mata pelajaran untuk kejar target.
“Dengan waktu belajar sempit dan materi yang padat. Kita kesulitan mengikutinya,” keluh Yana, yang mengambil program IPA di sekolahnya.
Irfan Fikri

Kamis, 17 April 2008

sebuah truk terguling akibat jalan licin. di Jalan Raya Serpong

razia PSK Tangerang

Tangerang Tekan TBC

Memasuki musim kemarau 2008, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang membagikan 6.500 paket obat tuberculosis (TBC) secara cuma-cuma. Langkah ini dilakukan untuk menekan angka penderita penyakit yang menyerang pernapasan. Di wilayah ini penderita TBC mencapai 18.837 orang pada 2007.

"Satu paket obat diberikan kepada penderita TBC untuk pengobatan selama enam bulan. Dana obat ini ditanggung anggaran daerah," tutur Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Yuliah Iskandar, kemarin. Selain berasal dari pemerintah, dana pengadaan obat TBC juga dibantu organisasi internasional Global Fund. Yuliah enggan menyebutkan besaran dana dalam pengadaan obat TBC tersebut.

Irfan Fikri

Rabu, 16 April 2008

Kejaksaan Periksa Pejabat Bulog

Kejaksaan Negeri Tangerang memeriksa Kepala Bulog Divisi Regional DKI Jakarta dan Banten, Anton Yulianto kemarin. Anton diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi beras bagi warga miskin di Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang.

"Anton kami panggil untuk menjelaskan distribusi raskin (beras untuk warga miskin) dari Bulog hingga ke tingkat kecamatan," kata Kepala Kejaksaan Negeri Tangerang, Agus Sutoto di kantornya kemarin. Selain itu, pemanggilan juga dimaksudkan untuk mengetahui secara persis kerugian yang diakibatkan penyelewengan beras yang dilakukan Camat Sukadiri.

Anton datang sendiri tanpa didampingi pengacaranya pada pukul 09.00 WIB. Pemeriksaan berlangsung empat jam. Kejaksaan memberikan 21 pertanyaan kepada Anton. "Dia bersikap kooperatif," tutur Agus. Dari hasil pemeriksaan, pihaknya dapat memastikan adanya uang negara dari beras yang diselewengkan tersangka.

Irfan Fikri

Komplotan Pengganda Uang Dibekuk

Mengaku dapat menggandakan uang dan perhiasan mewah, sekelompok orang warga negara China menipu di kawasan perumahan mewah di Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, dengan cara hipnotis. Aksi mereka gagal setelah aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Kelapa Dua, Tangerang kemarin siang berhasil menangkap, ketika mereka sedang beraksi di kawasan pusat belanja Summarecon Mal Serpong, Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang.

Ketiga warga China yang semuanya adalah wanita itu adalah Hong Yung (38 tahun), Han Zhen (43 tahun ), dan Bu Whu (36 tahun). Dari tangan pelaku disita barang bukti berupa tiga telepon seluler Nokia, uang Rp3,9 juta, dan U$22 ribu.

Pelaku biasanya melakukan hipnotis kepada orang-orang kaya keturunan Tionghoa, dengan modus dapat menggandakan uang. Komplotan ini mencari korban pada pagi hari saat berolahraga, seperti yang dituturkan Yolian (40 tahun), salah seorang korban, kepada polisi.

Seminggu sebelumnya, dia didekati komplotan tersebut ketika berolahraga pagi, di seberang Summarecon Mal Serpong. Karena tidak dapat berbahasa Inggris maupun Indonesia, Yolian mengajak mereka bicara dengan bahasa Kanton. Mereka menuturkan
tentang kesusahan hidup, dan semua masalah hidup yang kemudian dapat terselesaikan atas bantuan rekannya, yang mampu menggandakan perhiasan dan uang.

Yolian yang belakangan sadar seperti terkena hipnotis, sempat mengajak komplotan ini main ke rumahnya. Namun ketika dimintai uang Rp2 juta untuk digandakan dua kali lipat, Yolian sadar, dan menolaknya. Komplotan ini pun langsung pergi.

Yolian langsung melaporkan hal ini ke polisi. "Soal kejahatan yang dilakukan belum sepenuhnya terjadi atau penipuan itu baru sampai pada tahap upaya," tutur Kepala Kepolisian Sektor Kelapa Dua, Ajun Komisaris Sunaryo kepada wartawan.


Irfan Fikri

Kenapa Cewek Cerewet??

Bingung ngeliat cewek kalo ngomong nggak berhenti-berhenti? Sebel kalo pacar or gebetan suka komplain? Ini sumbernya....

Tau (minimal pernah dengerlah) buku berjudul Why Women Can’t Read The Map & Man Can’t Listen karangan Allan & Barbara Pease? Sepintas nih buku emang nggak menarik buat dibaca. Abis, isinya kayaknya berat dan ngebosenin gitu.

Tapi, kalo ngebacanya pelan-pelan terus diselingi sedikit berpikir dan merenung, lama-lama bikin penasaran juga sih. Soalnya, intinya buku Why Women Can’t Read The Map & Man Can’t Listen berusaha ngebedah jeroan otak cowok dan cewek.

Yoi. Konon otak cowok dengan cewek emang berbeda, jack. Tahun 1980, Dr. Roger Sperry, tokoh pionir dalam penelitian split-brain, menemukan bahwa otak kanan dan otak kiri manusia memiliki fungsi yang berbeda. Otak kanan fungsinya: kreativitas, sintesa, imajinasi, intuisi, gagasan, bentuk, ruang, warna, dan ragam. Sedangkan otak kiri fungsinya: proses bicara, fakta-fakta, detail, matematika, logis, serta syair.

Nah, hasil penelitian dokter Roger ini kemudian dilengkapi oleh hasil penelitian dari London Psychiatry Insitute pada tahun 1999. Yaitu....

“Ada beberapa perbedaan antara otak kanan dan kiri cowok dengan cewek. Perbedaan pertama, fungsi proses bicara pada otak cowok hanya ada di otak kiri. Tapi, pada cewek ternyata dobel! Nggak cuma di otak kiri, sedikit di otak kanan juga ada bagian yang memiliki fungsi proses bicara,” kata dr. Aisah Dahlan.

Bu Dokter yang rajin membawakan seminar dengan tema ”Brain Power” ini melanjutkan, “Perbedaan kedua, soal perkembangannya. Seperti halnya anggota tubuh kita yang lain, otak juga berkembang. Hanya aja, waktu kecil otak kiri cowok umumnya terlambat berkembang dibandingkan otak kiri cewek. Waktu kecil, otak kanan cowok yang lebih dulu berkembang. Setelah umur tujuh tahun, baru otak kiri cowok ngebut berkembang menyusul otak kanannya, sampe akhirnya justru perkembangan otak cowok secara keseluruhan mengalahkan perkembangan otak cewek.”

Well, kalo dihubung-hubungkan ke kejadian sehari-hari, perbedaan-perbedaan yang disebutin tadi jelas ada hubungannya. Yang paling kerasa dalam soal mulut. Karena otak yang memiliki fungsi proses bicaranya dobel, rata-rata cewek jadi cerewet bin bawel! Lagi sedih, ngoceh. Lagi seneng, ngoceh. Lagi marah? Waaaa, apalagi! Satu cewek kayaknya punya 1.000 mulut deh, hehehe....

“Sekadar info tambahan untuk kamu, pernah ada sebuah survei tentang kebiasaan ngomong cowok dengan cewek. Dari survei itu ketauan kalo cewek ngomong sebanyak 16.000 – 21.000 kata per hari. Sedangkan cowok, hanya ngomong sebanyak 5.000 – 9.000 kata per hari. Makanya, di saat sedang berpikir serius atau mengerjakan sesuatu yang berat, cewek tetap masih bisa merepet juga. Kalo cowok biasanya mulutnya langsung ketutup rapet,” beber dokter Aisah.

Urusan mulut ini ujung-ujungnya sering jadi masalah, Bro. Masalah kuping kita “panas” lalu jadi kesel gara-gara ngedengerin nyokap, saudara cewek, temen cewek, atau pacar or gebetan kita nggak berhenti-berhenti ngomong, iya. Di sisi lain, deretan cewek itu pun suka sebel lantaran kita suka irit ngomong!

Pernah ngalamin kejadian nyokap bersungut-sungut gara-gara waktu kita pulang sekolah terus beliau nanya-nanya tentang apa yang kita lakukan di sekolah hari ini, kita ngejawabnya males-malesan? Pernah ngalamin temen cewek, pacar, or gebetan ngambek gara-gara pas dia ngajak ngomong sesuatu, kita menanggapinya dengan omongan sepotong-sepotong? Pernah ngalamin adik atau kakak cewek ngediemin gara-gara ketika dia mau curhat atau minta tolong, omongan kita terkesan nggak connect?

“Semua disebabkan cewek banyak yang nggak ngerti kalo cowok dasarnya emang nggak pandai berkomunikasi! Mungkin dalam hati cowok sebenernya pengen ngomong panjang lebar. Cuma, cowok sering kali kehabisan kata-kata karena otaknya yang memiliki fungsi proses bicara emang lebih sedikit dibanding cewek,” jelas bu dokter.

Terus, gimana dengan efek perbedaan perkembangan otak cowok dengan cewek? “Yang itu hubungannya ke kejadian seperti.... Misalnya nyasar nih. Cowok lebih cepat menemukan jalan pulang. Kalo cewek panik duluan,” ujar dokter Aisah.

“Atau, contoh yang lebih sederhana. Cowok kalo markir mobil nggak pake ribet, sembilan puluh sembilan persen posisi mobilnya pas dengan space parkir. Lha, kalo cewek markir mobil ritualnya banyak! Musti liat spion, buka kaca mobil, udah gitu sering kali masih butuh aba-aba juga. Saat berhasil parkir, pasti ada aja miringnya dikit tuh mobil.” Upssss, betul! Ada contoh lain lagi, Dok?

“Cowok lebih ‘nafsu’ dengan film, situs, majalah, atau komik-komik porno! Hahaha....”

“Eh, beneran! Meski cewek juga tertarik dengan yang kayak begitu, tapi cowok frekuensi dan intensitasnya bersentuhan dengan film, situs, majalah, atau komik-komik porno jauh melebihi cewek. Kenapa? Karena daya imajinasi cowok lebih tinggi. Otak kanannya kan lebih pesat berkembang dibandingkan cewek.”
Lanjut! Jika pembahasan mengenai perbedaan otak cowok dengan cewek ini ditarik ke belakang, sejarah segala perbedaan itu ternyata dimulai dari dalam rahim! Menurut dokter Aisah, ketika janin bersarang di rahim nyokap, yang tercipta pertama kali adalah jenis kelamin. Hanya aja, karena alat kelamin janin size-nya kecil banget, di USG baru clear keliatan saat janin berusia tujuh bulan ke atas.

“Ketika jenis kelamin tersebut mulai terbentuk, beriringan dengan terbentuknya perbedaan hormonal. Hormon testosteron, progesteron, dan estrogen ada di dalam setiap tubuh manusia. Cuma, hormon yang mendominasi dan mempengaruhi jenis kelamin antara cowok dengan cewek berbeda. Lantaran semua hormon ini terbentuk di otak, hormon yang lebih mendominasi itu at the end mempengaruhi komposisi otak juga!”

Bingung? Gini, Bro. Komposisi otak yang dimaksud oleh dokter Aisah bukan guratan-guratan di permukaan otak yang kita biasa liat seperti di gulai otak masakan Padang. Melainkan, sel-sel saraf yang terdapat di dalam otak, yang sebagian besar nggak kasat mata. Sel saraf itu jumlahnya sekitar 100 milyar.

Setiap satu buah sel saraf bisa diibaratkan seperti satu buah komputer, yang udah dilengkapi dengan banyak program. Jadi, kalo ada 100 miliar sel saraf, berarti ada 100 miliar komputer yang udah dilengkapi dengan banyak program, di dalam kepala kita!

Komputer-komputer ini jelas nggak langsung aktif. ‘Mereka’ butuh aliran listrik dulu untuk bisa aktif. Dari mana aliran listrik itu di dapat? Dari hasil perkembangan otak, plus bagaimana cara kita melatih dan memelihara kesehatan otak. Kalo perkembangan otak sempurna, kemudian kita selalu merangsang otak (dengan membaca, dll.), kemudian kita juga nggak mengotori otak dengan racun-racun (seperti racun narkoba, dll.), maka otak baru bisa berfungsi secara maksimal.

Ketika komputer-komputer ini berhasil diaktifkan pun, belum tentu programnya tokcer semua. Ada program-program yang bisa berjalan sangat mulus di otak cowok, tapi ndut-ndutan di otak cewek. Ada pula program-program yang bisa berjalan sangat mulus di otak cewek, tapi ndut-ndutan di otak cowok. Penyebabnya? Ya karena hormon yang mendominasi tadi!

So, gimana? Udah dapet sedikit pencerahan mengenai perbedaan otak cowok degan cewek? Kalo belum, baca lagi dari atas, berulang-ulang, sampe ngerti. Haha!

Kamis, 03 April 2008

Kualitas Minyak Goreng Operasi Rendah


Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata Kabupaten Tangerang, Rabu (2/4) kemarin mengadakan operasi pasar minyak goreng murah. Operasi ini mendapat keluhan warga, karena kualitas minyak yang sangat rendah.

"Minyak itu ditujukan bagi 5.000 Rumah Tangga Miskin (RTM). Setiap warga mendapat jatah potongan Rp2.500 dari harga minyak yang mencapai Rp10 ribu per liter" kata Dewanto, Ketua Pelaksana Operasi Pasar Minyak Goreng Kabupaten Tangerang. Operasi minyak goreng di Kabupaten Tangerang menghabiskan dana Rp906 juta. Nilai subsidi minyak goreng Provinsi Banten pada 2008 sebesar Rp17 miliar dengan jumlah 6,8 juta liter.

Operasi pasar perdana dilakukan di lima desa di Kecamatan Cikupa. Pembagian minyak goreng dilakukan dengan sistem kupon. Setiap keluarga mendapat satu kupon. Dengan kupon tersebut, warga dapat subsidi sebesar Rp2.500. Sedangkan harga minyak goreng di pasaran Rp10 ribu per liter. "Jadi, warga dapat memperoleh kupon untuk dua liter. Sehingga potongannya sekitar Rp5.000 per warga," tutur Dewanto.

Operasi dilaksanakan dalam empat zona, yaitu utara dua zona, barat, dan selatan. "Setiap zona membutuhkan satu distributor," kata Dewanto. Warga Kecamatan Cikupa menjadi sasaran operasi pasarmengeluh. Kualitas minyak yang diterima warga sangat rendah. Selain itu, jumlah minyak yang dibagikan pun kurang dari takaran. "Minyaknya keruh dan bau," kata Eni Suheni (34 tahun), warga Kampung Kadu Sabrang RT 05/RT 02 Desa Cikupa, Kecamatan Cikupa, Rabu (2/4).

Eni dan puluhan warga lainnya kecewa ketika melihat warna minyak yang akan dijual dalam operasi tersebut. Bahkan, beberapa warga meninggalkan antrian dan memilih membeli minyak di pasar. "Kalau saya lihat di televisi, minyak yang diberikan ke warga dalam operasi pasar bermerek dan kualitasnya bagus," kata Aisah, warga lainnya. Minyak goreng yang diterimanya menyerupai minyak jelantah. Warga juga meminta petugas operasi tidak mengurangi takaran.

"Minyak goreng yang saya terima harus satu liter," kata Yanti. Petugas operasi pasar pun menukar minyak goreng yang telah diterimanya. Yanti menambahkan, percuma saja ada operasi pasar takarannya dikurangi, dan kualitas minyak gorengnya rendah.

Dewanto menyatakan, kualitas minyak goreng menjadi tanggung jawab distributor, yaitu PT KULM Kulma. Meski demikian, Dewanto meminta semua pihak untuk memaklumi kejadian itu karena operasi kali ini merupakan yang pertama kali. "Wajar kalau ada kekurangan."

Ketua KULM Kulma, Radum tak menyangkal rendahnya kualitas minyak. "Kualitasnya memang sederhana." Adapun soal takaran, dia pun menyadari kelalaian karyawannya yang telah bekerja siang hingga malam.

Irfan Fikri

Pembentukan Tangerang Selatan Tertunda

Sejumlah elemen masyarakat Tangerang mendesak Departemen Dalam Negeri segera membahas pembentukan kota otonom baru Tangerang Selatan. Mereka beraksi setelah rapat paripurna pembahasan 15 Kota Otonom Baru oleh Menteri Dalam Negeri dan DPR RI, yang sedianya dilaksanakan, kemarin ditunda. Menteri Dalam Negeri membatalkan rapat paripurna pembahasan Tangerang Selatan hingga 8 April.

"Padahal pada 10 April, seluruh anggota DPR RI akan masuk masa reses," ujar Anggota Komisi II DPR RI, Jazuli Juwaeni saat seminar Otonomi Daerah Percepatan Pembentukan Kota Tangerang Selatan, di Pamulang Tangerang kemarin.

Penundaan ini membuat pembentukan Kota Tangerang Selatan terancam moratorium alias tertunda. Kemungkinan hal ini akan dibahas dibahas kembali Pemilu 2009 atau setelah pemlihan presiden."Padahal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menyetujui pembentukan Tangerang Selatan melalui amanat presiden (Ampres)," tutur Jazuli, seraya meminta kepada Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) segera melakukan penilaian kelayakan pembentukan Tangerang Selatan.

"DPOD terkesan lambat melakukan uji kelayakan. Padahal draf Tangerang Selatan sudah memenuhi syarat dari DPR RI dan tinggal ketuk palu saja dari pemerintah," beber Jazuli.

Adapun Asisten Daerah I Provinsi Banten, Syarifuddin mengatakan, saat ini dana pendampingan untuk pembentukan Tangerang Selatan sudah disiapkan. Provinsi Banten juga sedang membahas tentang pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Tangerang Selatan.

"Rencananya minggu depan, Mendagri akan ikut rombongan Wakil Presiden meninjau PLTU Suralaya Banten. Saat itu kami akan mendesak keseriusan pembahasan Tangerang Selatan," kata Syarifuddin.

Pemerintah Kabupaten Tangerang, kata Syarifuddin, telah menyiapkan dana pendampingan untuk Tangerang Selatan, termasuk untuk pengadaan Pemilihan Kepala Daerah. serta pembiayaan perangkat dinas. "Untuk ibu kota Tangerang juga sudah ditetapkan yakni Ciputat," tuturnya.

Kepala Subbidang Lingkup I Departemen Dalam Negeri Sigit Santoso mengakui, ditundanya pembahasan 15 kota otonom baru termasuk Tangerang Selatan karena Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah belum menyelesaikan laporan uji kelayakan kepada Tangerang Selatan.

Laporan uji kelayakan itu nantinya akan diserahkan kepada Menteri Dalam Negeri, dan Presiden sebagai dasar pertimbangan keputusan. "Tapi jangan takut tertunda. Karena Pemilihan Umum (Pemilu) maupun Pemilihan Presiden 2009 bukan ganjalan tertundanya pemekaran daerah," katanya.

Ketua Forum Komunikasi Kota Tangerang Selatan, Hayi Ruhiyat mengatakan, pihaknya akan mengirimkan penyataan sikap kepada Menteri Dalam Negeri sebagai desakan agar pembentukan Kota Tangerang Selatan dipercepat. "Tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan aksi. Karena penundaan pembahasan yang seharusnya dilakukan hari ini (kemarin) berakibat fatal," tuturnya.

Pihaknya meminta kepada Dewan Pertimbangan Otonomi daerah agar segera menyelesaikan uji lelayakan. Dengan adanya pemekaran, pelayanan masyarakat dapat lebih terjangkau. "Desakan ini tidak ada unsur politis tentang jabatan atau apapun. Kemandirian daerah dan pelayanan efektif menjadi landasan masyarakat agar Tangerang Selatan segera dimekarkan," tuturnya.

Rencananya nanti, Kota Selatan Tangerang terdiri dari tujuh kecamatan yaitu Pamulang, Ciputat, Ciputat Timur, Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren, dan Setu. Ketujuh kecamatan ini akan dimekarkan dari Kabupaten Tangerang, sebagai kabupaten induk.

Irfan Fikri

Camat Tangerang Pelesir ke Bangkok


Kritikan banyak kalangan tentang kepergian 31 camat di Kabupaten Tangerang ke Bangkok, Thailand pasca pelantikan bupati terus mengalir. Beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat di Kabupaten Tangerang mengecam keras para camat yang pelesir itu "Kepergian itu sudah tidak benar," kata Ahmad Jazuli, ketua Forum Lintas Pelaku, Rabu (2/4).

Jazuli menambahkan, para camat sudah meninggalkan tugasnya karena kepergian ke Bangkok dilakukan pada hari kerja. "Pelayanan kepada masyarakat menjadi terganggu," katanya. Meski menggunakan uang pribadi, kegiatan itu tidak dapat dibenarkan.

Jazuli pun tidak sepenuhnya percaya jika kepergian camat dilakukan dengan menggunakan uang pribadi. "Jika dilakukan secara rombongan, pasti ada yang membiayai," katanya.

Para camat itu diketahui berakhir pekan di Bangkok sejak Jumat (28/3) hingga Minggu (30/3). Para camat itu pergi tidak lama setelah Ismet Iskandar dilantik menjadi Bupati Tangerang. Mereka meninggalkan tugasnya sebagai camat satu hari, pada Jumat (28/3).

Bupati Ismet menytaktan, kepergian para camat itu atas restu dari dirinya. Restu itu diberikan atas keberhasilan camat dalam menyukseskan pemilihan kepala daerah lalu. Ismet juga mengizinkan para camat itu meninggalkan pekerjaannya selama satu hari. "Izin itu saya berikan sebagai bentuk hadiah bagi para camat," kata Ismet kemarin. Ketika ditanya alasan pemberian hadiah itu, Ismet menjelaskan, camat telah berperan besar dalam suksesnya penyelenggaraan pemilihan kepala daerah.

Dia menambahkan, hadiah yang diberikan kepada camat hanya dalam bentuk pemberian izin, bukan dalam dana. "Tidak ada uang dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang digunakan," kata Ismet. Kepergian para camat, tidak ada kaitannya dengan pekerjaan atau kepentingan dinas. Mereka pergi menggunakan uang pribadi sebesar Rp6 juta.Ismet menyatakan, mereka pergi ke Negeri Gajah Putih untuk bersenang-senang. "Mereka juga butuh refreshing," katanya. Ismet meminta, polemik kepergian camat keBangkok ini jangan terlalu dibesar-besarkan.

Irfan Fikri

Dubes Bingung Amerika Bebas Flu Burung


Pola hidup yang tidak sehat dan kesadaran masyarakat yang minim tentang bahaya flu burung, sehingga tanpa rasa takut bersahabat intim dengan unggas, diduga menjadi penyebab maraknya penyebaran virus H5N1 di Indonesia, khususnya di Tangerang, Banten.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Cameron R Hume mengutarakan analisis itu ketika berkunjung ke Tangerang kemarin. Dia ingin melihat persiapan penerimaan bantuan dari negaranya untuk Tangerang guna menanggulangi flu burung.

"Saya bingung, kenapa di Amerika tidak ada flu burung, tapi di sini (Indonesia) ada," ujar Cammeron saat ditanya kenapa Tangerang dipilih menjadi proyek percontohan penanganan flu burung oleh Amerika Serikat.
Dia berpendapat, cepatnya penyebaran virus flu burung disebabkan masih banyak
warga masyarakat, terutama yang tinggal di perkampungan, melakukan kontak dengan
unggas. Pendapatnya ini diperkuat tatkala rombongannya mengunjungi Pasar Tradisional Grendeng, Karawaci.

Ia menilai pasar tersebut tidak layak karena bersebelahan dengan rumah sakit, dan berada di tengah pemukiman." Tempat sangat tidak layak dan memprihatinkan," ujar Cameron

Menurut Cameron, pasar unggas berada di lokasi tersebut sangat tidak ideal. Dia juga merasa heran melihat penjual unggas bebas menjajakan dagangan, sekaligus memotong unggas di pinggir jalan besar. Ia meminta agar pemerintah merelokasi para pedagang itu ke pasar modern.

Dia mengakui, ketergantungan masyarakat Indonesia, khususnya Tangerang pada unggas sangat tinggi. Banyak warga yang mencari nafkah dari unggas, termasuk membiayai sekolah anak. "Tidak mungkin Tangerang bebas unggas, karena memang warga hidup dari unggas. Langkah terbaik adalah melakukan vaksinasi pada unggas tersebut," tuturnya.

Untuk membantu penekanan angka penderita flu burung, pemerintah Amerika Serikat akan mengucurkan bantuan sebesar Rp240 miliar kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi flu burung. "Dana ini sudah dikucurkan, dan tinggal dimanfaatkan saja sebaiknya. Jika dana ini turun, saya harap Tangerang dapat lebih fokus pada program vaksinasi," katanya.

Cameron dalam kunjungan tersebut didampingi tim dari Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian, serta Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Cameron juga sempat mengunjungi RSUD Tangerang, untuk melihat fasilitas dan ruang penanganan pasien flu burung. Menurutnya, bantuan tersebut ditujukan untuk pembangunan gedung, dan fasilitas ruang isolasi, untuk tenaga pelatihan bagi para timpenanganan flu burung. Dia mengagumi kondisi fisik RSUD Tangerang. Menurutnya walaupun ruang agak sempit tapi semuanya tertata dengan rapi.


Tentang vaksinasi unggas, Tangerang kini kekurangan vaksin. "Saat ini hanya tersedia dua juta vaksin. Sementara jumlah unggas di Kabupaten Tangerang mencapai 11 juta unggas," tutur Didi Iswadi, Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Kabupaten Tangerang saat menjawab pertanyaan Cameron.

Pemerintah Kabupaten Tangerang berharap pemerintah pusat dapat segera menurunkan dana bantuan dari Amerika Serikat untuk Tangerang itu. "Kita sudah ajukan proposal kepada pusat namun dana itu belum turun juga," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hani Heriyanto.

Hal serupa juga diutarakan Bupati Tangerang Ismet Iskandar. Menurut dia, pemerintah pusat jangan sekedar menetapkan Tangerang sebagai proyek percontohan penanganan flu burung. "Selama ini penanganan flu burung hanya mengandalkan dari kas daerah," ujarnya .

Irfan Fikri

Jalan Alternatif Bandara Dibuka

Untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas ke Bandara Soekarno-Hatta melalui pintu M1, Dinas Perhubungan Kota Tangerang sejak beberapa waktu lalu telah membuka akses baru, atau jalan alternatif dari arah pintu keluar Tol Sedyatmo KM 32, Rawa Bokor, Jakarta menuju Kota Tangerang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Erlan Rusnarlan kemarin mengatakan, meski hasilnya belum dikaji berapa persen mengurangi kepadatan, namun setelah jalur dibuka lalu lintas menjadi lebih lancar. Saat ini, para pengendara mobil dari arah Jakarta bisa langsung keluar Tol Sedyatmo, dan masuk ke arah Jalan Atang Sanjaya, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.

Panjang jalan yang dilewati sekitar 900 meter. Dari jalan ini, pengendara bisa mengarahkan kendaraannya menuju Jalan Husein Sastranegara, dengan lebar 14 meter atau ke Jalan Raya Dadap, Kabupaten Tangerang.

Prio Budiono (25 tahun), seorang pengguna jalan, menyambut baik jalan alternatif itu. "Dengan dibuka Jalan Rawa Bokor, kami warga Tangerang tak perlu jauh-jauh berputar hingga ke Jakarta," kata Prio. Warga Ciputat ini mengharapkan warga Tangerang yang akan mengakses pintu M1, baik akan masuk maupun keluar dari Bandara Soekarno-Hatta, tidak dipersulit oleh pihak Angkasa Pura II, sebagai pengelola bandara.

Irfan Fikri

Tangerang Luncurkan Kartu Miskin


Pemerintah Kota Tangerang kemarin secara resmi meluncurkan 63.093 kartu multiguna, di Dinas Kesehatan. Program Kartu Multiguna adalah pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan bagi warga miskin. Dana yang dikucurkansebesar Rp6,7 miliar. Wali Kota Tangerang Wahidin Halim secara simbolis menyerahkan kartu multiguna.

Wahidi mengatakan, kartu multiguna nantinya tidak hanya untuk bidang kesehatan saja, tapi juga pendidikan. "Bahkan dari kartu multiguna tersebut, bisa juga untuk membagikan zakat fitrah maupun qurban," katanya.

Dana program kartu multiguna sebesar Rp6,7 miliar meliputi bidang kesehatan mencapai Rp4 miliar, dan bidang pendidikan sebesar Rp2,7 miliar, yang dianggarkan dari APBD 2007, dengan masa pelaksanaan hingga Juli 2008.

Jumlah warga miskin yang akan mendapatkan Kartu Multiguna sesuai data Badan Pusat Statistik mencapai 31.254 kepala keluarga ditambah masyarakat rentan ekonomi sebanyak 63.093 kepala keluarga.

Wahidin mengatakan, Pemerintah Kota Tangerang berupaya melaksanakan kebijakan pemerintah pusat untuk membuat program mengentaskan masalah kemiskinan, pendidikan, kesehatan serta peningkatan derajat gizi balita di daerah.

Tujuan program kartu multiguna untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dan memudahkan akses bagi masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan dan sarana prasarana dasar termasuk air minum serta sanitasi.

Selain itu, kartu tersebut berfungsi seperti kartu asuransi kesehatan keluarga miskin (Askeskin) dan kartu rentan. Untuk mempelancar program tersebut, Tangerang sudah bekerja sama dengan 11 rumah sakit sebagai rujukan.

Kepada rumah sakit yang telah bekerja sama, Wali Kota mengingatkan untuk selalu berperan dalam menyosialisasikan program kartu multiguna. "Jangan dimahal-mahalin. Mentang-mentang dibiayai oleh pemerintah," ujar Wahidin.

Wali Kota pun mengingatkan program multiguna ini bukanlah kampanye menjelang pemilihan kepala daerah, melainkan program Pemerintah Kota dan DPRD Kota Tangerang. "Program ini murni untuk kemaslahatan masyarakat," tandasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Lili Indrawati menambahkan, di tahun
2007, telah dicetak kartu multiguna sebanyak 45.800 dengan total anggaran Rp500 juta. Sedangkan tahun 2008, dilakukan pencetakan sebanyak 17.293 dengan nilai anggaran Rp 185 juta. "Jadi kartu multiguna yang kami luncurkan 63.093 dan pemegang kartu
adalah setiap kepala keluarga," ujar Lili.

Sementara itu, salah satu warga Tanah Seratus RT 02/2 Kelurahan Tanah Seratus Kecamatan Larangan Kota Tangerang, Khoirullah (30) merasa terbantu dengan adanya program kartu itu. Apalagi saat ini biaya pemeriksaan kesehatan cukup tinggi di sejumlah rumah sakit di Tangerang.

Irfan Fikri

FPI Bakar Kaset Dewi Persik

Front Pembela Islam (FPI) Kota Tangerang dan Gerakan Pemuda Kabah Kota Tangerang membakar kasey dan CD lagu Dewi Persik, kemarin (31/3).

Selain melakukan pembakaran massa juga melakukan sweeping kaset dan CD album Dewi Persik di Pasar Anyar, Kota Tangerang. Namun aksi sweeping tidak bersifat anarkis. Pasalnya, dalam aksinya mereka membeli kaset dan CD itu dari pedagang terlebih dahulu, sebelum melakukan pembakaran.

"Kita tak mau merugikan pedagang. Barang-barang dibeli dulu, baru dibakar. Sebagai aksi protes kami" kata Sekretaris FPI Kota Tangerang, Iwan.

Menurut Iwan, aksi Dewi Persik yang terkesan menantang dan tidak menerima pencekalan adalah sikap yang arogan, padahal sudah jelas tarian janda dari Saiful Jamil adalah salah dan erotis.

"Jika Dewi Persik mau diterima di Kota Tangerang harus menunjukkan sikap perubahan. Namun jika menentang, maka akan bukan hanya berhadapan dengan Wali Kota. Tapi juga seluruh masyarakat Tangerang," tegasnya.

IRFAN fIKRI

Amerika Bantu Tangerang

Pemerintah Amerika Serikat memberi bantuan dana untuk wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang bagi penanggulangan dan pencegahan virus flu burung. Bantuan senilai US$1,5 juta atau sekitar Rp13 miliar lebih , diberikan sebagai proyek percontohan penanganan flu burung. Pasalnya, berdasarkan data di Departemen Kesehatan pusat, kasus flu burung di Tangerang cukup tinggi se-Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hani Herianto, di Tangerang, kemarin mengatakan, pemerintah Amerika Serikat memberi bantuan dengan beberapa persyaratan yang telah ditetapkan badan bantuan dunia (USAID).


"Dana ini akan fokus digunakan untuk penyelenggaraan sosialisasi kepada masyarakat serta pelatihan tenaga ahli medis tentang bahaya flu burung selama tiga tahun, " ujar Hani. Dia menjelaskan, sosialisasi bahaya flu burung akan difokuskan di sekolah, karena dinilai efektif untuk sosialisasi. "Di harapkan nanti setelah mendapat sosialisasi, siswa dapat menyebarluaskan kepada masyarakat," katanya.

Selain kepada siswa sekolah, dana tersebut akan digunakan untuk memberi penyuluhan kepada para bidan dan dokter swasta untuk mengetahui secara dini, bila ditemukan adanya indikasi pasien yang terkena penyakit flu burung. "Selain mendapat bantuan dana dari Amerika, Kabupaten Tangerang juga mendapat anggaran dari APBD. Nilainya
saya belum jelas karena sedang di bahas rincian untuk masing-masing bidang, " kata Hani.

Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan, dalam waktu dekat Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Cameron Rhume, akan berkunjung ke Tangerang. Dia akan melihat kegiatan masyarakat Tangerang, terutama yang bersentuhan langsung dengan unggas.

Wilayah yang menjadi agenda kunjungan adalah, Pasar Grendeng di Karawaci, Tangerang, kemudian di pemukiman masyarakat yang beternak unggas di Kecamatan Sepatan, serta Ke Rumah Sakit Umun Daerah ( RSUD ) Tangerang, untuk melihat fasilitas ruang rawat pasien flu burung.

Untuk sosialisasi ke tingkat sekolah, akan dimulai pada sekolah tingkatan SD. Kegiatan yang diberi nama flu burung kids ini akan dilaksanakan secara bergilir di 1.531 SD se-Kabupaten Tangerang. Selain itu, Kata Hani, dipilihnya Tangerang sebagai proyek percontohan karena Kabupaten Tangerang adalah daerah pertama ditemukannya korban yang meninggal akibat flu burung di Indonesia, yakni Iwan, yang tinggal Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang.

Pada 2005 silam, di Kecamatan Panongan, dari 107 babi ternak yang diperiksa, lima ekor positif mengidap flu burung, dan ini adalah kasus pertama penularan flu burung lewat Babi. Di Kabupaten Tangerang, ada 12 kecamatan yang ditemukan rawan penyebaran unggas H5N1, di antaranya Kecamatan Cisauk, Pasar Kemis, Mauk, Tigaraksa, Cisoka, Sepatan, Balaraja, Ciputat, Rajeg, Pakuhaji, Legok dan Kecamatan Panongan.

Catatan Pusat Penanggulangan Krisis Flu Burung Departemen Kesehatan, hingga 3 Februari, jumlah kasus flu burung di Indonesia mencapai 126 kasus. Sebanyak 103 di antaranya meninggal. Angka kematian kasus flu burung mencapai 81,7 persen. Di Provinsi Banten terdapat 25 kasus, 22 di antaranya meninggal.

Korban meninggal di Tangerang terakhir kali terjadi awal Februari 2008 lalu. Su (29 tahun) warga Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh mengalami gejala flu burung dan meninggal di RS Persahabatan.

Irfan Fikri

Rabu, 19 Maret 2008

Flu Burung Kids untuk Siswa SD

Sabtu, 01 Mar 2008

Untuk menekan angka penularan virus avian influenza di Kabupaten Tangerang, Dinas Kesehatan setempat melakukan penyuluhan intensif kepada siswa sekolah dasar (SD) se-Kabupaten Tangerang. Kegiatan yang diberi nama "Flu Burung Kids" ini akan dilaksanakan secara bergilir di 1.531 SD dan setingkatnya, dimulai Maret sampai bulan Mei mendatang.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Yuliah Iskandar kepada Jurnal Nasional mengatakan, penyuluhan yang dilakukan oleh pihak Dinkes bekerjasama dengan Dinas Pendidikan. Dan materi yang disampaikan, akan disesuaikan dengan minat siswa SD.

“Kita akan sampaikan dengan bentuk permainan yang menyenangkan siswa,” ujar Yuliah (29/2).

Penyampaian materi juga akan disampaikan melalui visual dengan memutar film yang bercerita, mulai dari pencegahan flu burung sampai dampak dari penyakit yang mematikan tersebut.

“Film yang diputar adalah film berbentuk kartun, agar siswa mudah mencernanya,” ujar Yuliah, yang juga akan membagikan kaset CD film kepada pihak sekolah. Selain penyampaian materi, Dinkes juga akan membagikan spanduk serta buku cerita tentang flu burung.

Dia menambahkan para guru di tiap sekolah juga akan diberi pelatihan pendidikan penyuluhan standar. “Kita juga berharap, agar pemberian materi tentang bahaya flu burung juga disisipkan pada saat materi pelajaran.”

Irfan Fikri

Ribuan Lavender Ditanam untuk Atasi DBD

Sabtu, 01 Mar 2008

Untuk mengantisipasi merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD), Puskesmas Teluk Naga Kabupaten Tangerang menanam dua ribu tanaman lavender. Tanaman jenis ini, dianggap ampuh mengusir nyamuk Aides aegypti penyebab demam berdarah.

“Hasil penelitian dari para ahli, bahwa lavender bisa mengusir nyamuk Aides aegypti. Kami harap pola ini dapat menekan angka penularan DBD di Kecamatan Teluk Naga,” ujar Kepala Puskesmas Teluk Naga, Indra Suhardi Jumat (29/2).

Indra menuturkan, pihaknya sudah menyediakan dua ribu pohon lavender hasil kerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang. Ribuan pohon ini akan disebar dan dibagikan secara gratis untuk seluruh warga sampai bulan Agustus 2008 nanti.

“Warga juga diminta untuk membudidayakan tanaman ini di halaman rumah mereka. Lagipula, bunga lavender wangi dan indah seperti tanaman hias lainnya,” kata Indra.

Penanaman ribuan tanaman pengusir nyamuk ini, menyusul terjangkit belasan warga setempat awal pekan kemarin. Selain penanaman ribuan tanaman lavender, lanjut Indra, pihak puskesmas juga tetap mengintensifkan pengasapan atau fogging.

Lima Dokter Spesialis Tangani Bocah Bersisik

abodetabog | Tangerang | Sabtu, 01 Mar 2008

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang menyiapkan lima dokter spesialis untuk menangani Ari Setiawan, “bocah bersisik” yang mengalami kelainan pada kulitnya.

Lima spesialis yang disiapkan itu adalah dokter kulit, dokter mata, ahli gizi, ahli genetik, dan spesialis anak. "Setiap dokter, nantinya akan menangani secara khusus, apa yang terjadi dalam tubuh si anak," kata Anggraini Djuanda, dokter spesialis kulit di RSUD Tangerang, Jumat (29/2).

Sayangnya, Anggraini, belum dapat memastikan jenis penyakit aneh yang menimpa Ari. Namun dari diagnosa sementara, lanjut Anggraini, kelainan kulit yang dialami Ari adalah bawaan lahir.

“Kelainan kulit yang diderita Ari Setiawan sudah muncul sejak lahir. Kulit bocah 11 tahun ini sangat kering, sehingga tampak seperti sisik,” tuturnya.

Menurut Anggraini, pengobatan tahap awal, yang akan dilakukan tim dokter adalah dengan pemberian obat antibiotik untuk mencegah infeksi dan agar penyakitnya tidak bertambah parah.

Dia juga pesimis, jika Ari akan sembuh total. Pasalnya, sisik yang tersebar ditubuh Ari sudah cukup parah. "Kemungkinan sembuh total sangat tipis karena kondisinya sudah parah," ucapnya.

Ari warga Jl Palem Indah Bintaro RT 01/RW 07, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kabupaten Tangerang. Anak tunggal dari pasangan Ernawati (31) dan Nur Ali (33) sejak Kamis (28/2) malam dirawat di ruang Anyelir RSUD Tangerang.

Irfan Fikri

Tolak Revisi UMK, Gubernur Banten Digugat

Jabedetabog Tangerang | Senin, 03 Mar 2008


Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Tangerang akan mengugat Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ke Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN), terkait surat penolakan Gubernur Banten atas revisi Upah Minimum Kabupaten (UMK) di Kabupaten Tangerang.

Pada 28 Desember 2007 lalu Bupati Tangerang mengajukan revisi tahun 2008 kepada Gubernur Banten dari Rp958.600 menjadi Rp958.782. Namun, Gubernur Banten menolak revisi tersebut. SPSI menilai, surat penolakan itu sebagai bentuk pelanggaran terhadap Pasal 89 ayat 3 UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Ketua DPC SPSI Kabupaten Tangerang, Supriyadi menilai Gubernur Atut telah melakukan kesalahan prosedur dengan menolak revisi UMK yang telah diajukan oleh Bupati Tangerang. Rekomendasi revisi UMK ditolak dengan alasan pengajuan revisi tidak sesuai prosedur. Padahal dalam UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, bupati atau kepala daerah berhak merekomendasikan upah minimum.

“Mengacu pada UU, maka DPC SPSI akan mem-PTUN-kan Gubenur Banten, karena penolakan revisi UMK dianggap telah menyalahi UU,” tutur Supriyadi kepada Jurnal Nasional, Minggu (2/3).

Kendati demikian, sebelum mengajukan gugatan, SPSI tetap membuka ruang dialog dengan pihak provinsi. “Asal Gubernur mau kooperatif.” Pihaknya juga menduga adanya upaya memperkeruh keadaan pada saat tarik ulur tentang revisi UMK oleh beberapa oknum pejabat. Hal ini ditenggarai dengan keterlambatan datangnya surat penolakan revisi dari Gubernur Banten.

Dalam surat Gubernur tertera surat dikirim pada tanggal 15 Januari 2008. Namun, SPSI baru menerima surat tersebut pada tanggal 24 Februari, pekan lalu. “Terlebih, surat yang ditandatangani oleh Gubernur Banten, HM. Masduki yang telah ditetapkan pada 16 November 2007 silam,” ucapnya. Terkait aksi mogok regional yang akan dilakukan oleh 50 ribu anggota SPSI se-Kabupaten Tangerang, Supriyadi menyatakan rencana aksi tersebut dibatalkan. Pasalnya, ada keterbatasan anggaran dan masalah teknis di tingkatan unit kerja SPSI.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang, Hasdanil mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan konsultasi langsung dengan Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) dan Dewan Pengupahan Nasional. “Namun, belum ada jawaban dari kedua instansi itu terkait rencana revisi UMK Kabupaten Tangerang,” tutur Hasdanil.

Anggota DPRD Kabupaten Tangerang, Jacky Harahap mendukung rencana buruh untuk mengajukan gugatan untuk Gubernur Banten ke PTUN. “Langkah hukum adalah langkah terbaik,” kata Politikus Partai Demokrat ini.

Irfan Fikri

Polisi Sita 41 Kg Ganja

Jabedetabog Tangerang | Senin, 03 Mar 2008

SATUAN Narkoba Polres Metropolitan Tangerang menangkap dua orang bandar ganja di dua lokasi terpisah wilayah Ciledug, Kota Tangerang, Sabtu (01/3) malam. Selain menangkap dua bandar tersebut, berisial DS (22) dan ST (27), polisi juga berhasil menyita barang bukti ganja kering seberat 41 kg dan sebuah kasur spring bed tempat menyimpan barang itu.

Kasat Narkoba Polres Metropolitan Tangerang Kompol Maria Sorlury, yang dihubungi, Minggu (2/3) membenarkan perihal penangkapan dua bandar ganja tersebut. "Mereka ditangkap berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian dan laporan warga sekitar," ujarnya.

Terungkapnya kasus ini, lanjut Maria, bermula ketika polisi mencurigai gerak-gerak seorang laki-laki di depan pom bensin Jl Hos Cokro Aminoto, Kelurahan Kreo, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. "Saat petugas kami melakukan penggeledahan terhadap badan dan pakai yang pada tersangka DS ditemukan barang bukti berupa lima paket yang dilakban coklat yang berisikan 5 kilogram ganja, " katanya.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, kata Maria, tersangka ini dibawa ke Polres Metro Tangerang. Kepada polisi, tersangka mengaku hanya berperan sebagai kurir, sedangkan pemiliknya adalah berisial ST.

Mendapat informasi itu, polisi kemudian meminta kepada DS untuk menghubungi kembali tersangka ST dengan dalih ada pesan barang lagi. Transaksi pun berjalan lancar, dan disepakati ada transaksi di Kampung Inpres 2 No 20, Larangan, Kota Tangerang atau beberapa meter dari rumah tersangka. Tanpa buang waktu, petugas langsung bergegas ke tempat yang dimaksud. Setiba disana petugas bertemu dengan ST yang membawa daun ganja seberat 13 kilogram. Dari hasil pengembangan kedua tersangka DS dan ST, ternyata ada beberapa kilogram lagi barang yang disimpan di dalam rumah ST, Petugas pun melakukan penggeledahan terhadap isi rumah ST. Dari tempat itu, polisi kembali menemukan 23 kilogram daun ganja kering yang simpan di dalam kasur tempat tidurnya.

Menurut Maria, daun ganja asal Aceh ini rencananya akan diperjualbelikan. Keduanya merupakan pemain lama dalam dunia narkotik dan termasuk target operasi polisi. "Perbuatan kedua orang ini dapat diancam dengan pasal 82 ayat 1 huruf a UU RI No 22 tahun 1997 tentang Narkotika dengan ancaman ancaman kurungan pidana maksimal 20 tahun penjara." katanya. Irfan Fikri

Buang Sampah Sembarangan Akan Kena Sanksi Kerja Sosial

Jabedetabog Tangerang | Senin, 03 Mar 2008

BERANGKAT dari keinginan mewujudkan kota bersih, Wali Kota Tangerang Wahidin Halim mewacanakan untuk membuat peraturan daerah (Perda) khusus tentang kebersihan. Dalam perda ini, sanksi yang dikenakan bagi pelanggarnya adalah kerja sosial, seperti yang diterapkan di beberapa negara maju. "Nantinya, bagi mereka yang buang sampah sembarangan, dan bagi mereka yang tidak mau menjaga kebersihan, akan diberi sangsi sosial seperti kerja bakti mingguan selama sebulan atau tiga bulan di tempat umum,"tutur Wahidin disela bakti sosial bersama warga di Terminal Poris Cipondoh Sabtu (1/2).

Wahidin menambahkan, dirinya sudah meminta kepada jajarannya untuk melakukan kajian terhadap kemungkinan aturan yang memuat sanksi semacam itu. "Saya sudah minta bagian hukum untuk mengkajinya. Jika memungkinkan nanti akan kita buat dalam sebuah Perda," katanya.

Wahidin meyakini jika sanksi yang sudah banyak diterapkan oleh negara lain itu bisa diberlakukan di Indonesia, maka akan memberikan dampak yang positif bagi perilaku masyarakat Indonesia.

"Ada nilai pendidikan di balik sanksi itu. Orang akan merasa malu. Karena jika melakukan kesalahan karena mereka akan dilihat banyak orang saat menjalani hukuman," tukasnya.

Terkait dengan upaya menciptakan budaya menjaga kebersihan di masyarakat, Wahidin menyatakan, masyarakat Kota Tangerang secara umum sangat peduli kebersihan. Namun selama ini belum ada upaya penggalangan serta aturan hukum yang jelas terkait upaya menjaga kebersihan.

Untuk itu, adanya Perda Kebersihan sebagai upaya gerakan kebersihan massal yang digulirkan oleh Pemkot Tangerang untuk membentuk budaya hidup bersih. "Sebagai aparatur kita tidak hanya bisa memberikan contoh. Kita harus meraih Adipura pada 2008 dari Menteri Lingkungan Hidup," katanya. Irfan Fikri

Kasus JK Tetap Dilanjutkan

RENCANA Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menghentikan penyidikan atas kasus penipuan yang melibatkan Wakil Presiden Republik Mimpi Jarwo Kwat, dibantah oleh jajaran Kejaksaan Negeri Tangerang.

Kejari Tangerang masih melakukan penyidikan. Bahkan, kepolisian sudah mengirimkan surat pemeriksaan kepada Jarwo Kwat sebagai saksi Andar Jaya, seorang rekannya, Andar Jaya yang diduga tersangka utama dalam kasus in, dan saat ini sedang ditahan di Polrestro Tangerang.

Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Tangerang Teuku Rahman saat dihubungi Jurnal Nasional menyatakan, belum dilimpahkannya berkas kasus Jarwo Kwat ke Pengadilan Negeri (PN) Tangerang dikarenakan pihaknya masih terus melakukan penyidikan.

"Masih ada beberapa hal terkait kasus Jarwo Kwat yang harus kami teliti lebih dalam. Nanti kalau sudah waktunya pasti akan kami limpahkan," ujar Teuku Rahman Senin (3/3).

Terkait kabar yang beredar bahwa penuntutan kasus Jarwo Kwat sudah dihentikan oleh Kejagung, Teuku Rahman dengan tegas membantah hal itu. Menurutnya, sampai kemarin Senin (3/3), dirinya belum mengetahui hal itu. "Jika kabar itu benar, maka saat ini saya pasti sudah mendapat kabar itu dari pimpinan," katanya.

Saat ini, pihak Kejari Tangerang bahkan telah menyiapkan jajarannya untuk bertindak sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan Jarwo Kwat di persidangan. Irfan

Biaya Kendaraan Pejabat Tangerang Rp7 miliar

Jabodetabog | Tangerang | Selasa, 04 Mar 2008


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mangalokasikan dana sekitar Rp7 miliar untuk pembelian kendaraan operasional pejabat pemerintahan periode 2008-2013. Kendaraan dalam bentuk sedan dan jeep tersebut akan diberikan kepada bupati dan wakil bupati terpilih, serta pejabat eselon II dan III.

Kepala Bagian Perlengkapan Pemkab Tangerang, Murshan Sobari, mengatakan, pembelian kendaraan operasional bagi pejabat pemerintahan sudah diatur Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 7 Tahun 2006.

“Permendagri tersebut mengatus tentang standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintah daerah, pejabat yang mendapatkan fasilitas kendaraan yakni bupati, wakil bupati, pejabat eselon II dan III,” kata Sobari, kemarin (3/3).

Sementara itu kendaraan operasional untuk pejabat setingkat eselon II dan III sejenis minibus dengan kapasitas 1.800 cc dan 1.500 cc. Dana pembelian untuk empat unit kendaraan dinas bupati dan wakil bupati tersebut diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp1,5 miliar dengan harga mobil Rp650 juta per unit. Sementara, 5,5 miliar dianggarkan untuk kendaraan asisten daerah (Asda), sekretaris daerah, kepala dinas dan kepala bidang.

Bupati Tangerang, Ismet Iskandar dan wakilnya, Rano Karno akan dilantik pada 22 Maret 2008 mendatang.

Irfan Fikri

DPRD Tegur Wali Kota Tangerang

Jabedetabog Tangerang | Rabu, 05 Mar 2008

PIMPINAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang mengingatkan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim terkait merebaknya spanduk dan billboard oleh pihak ketiga (CV maupun PT) di hampir setiap sudut Kota Tangerang yang menampilkan wajah Wahidin.

Pimpinan DPRD Kota Tangerang menilai hal tersebut dapat merugikan Wahidin Halim selaku pemimpin di Kota Tangerang. "Sebelum telanjur menjadi persoalan, sebaiknya wali kota segera menyikapi persoalan tersebut dengan bijak," kata Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Heri Rumawatine, di Tangerang, Selasa (4/3).

Menurut Heri, pemasangan spanduk, baliho, atau billboard oleh pihak ketiga dengan menyertakan nama perusahaan dan gambar Wahidin dapat merusak citra Wahidin yang dinilai bersih selama ini. "Terlebih menjelang Pilkada Kota Tangerang. Nanti stigma yang muncul Wali Kota justru curi start Pilkada," tuturnya.

Menanggapi hal ini Walikota Wahidin Halim mengatakan, keterlibatan pihak ketiga dalam bilboard atau baliho tidak ada kesepakan apapun dengan Pemkot Tangerang. "Kita tak pernah meminta mereka memasang baliho dan spanduk dengan memakai wajah saya. Itu inisiatif mereka sendiri," tukas Wahidin di Kantor Wali Kota Tangerang, kemarin. Irfan Fikri

2.898 Guru Tangerang Akan Disertifikasi

Jabedetabog Kilas Jabodetabog | Tangerang | Rabu, 05 Mar 2008

Kuota sertifikasi guru di Kabupaten Tangerang pada tahun 2008, mencapai 2.986 guru. Angka ini meningkat 35 persen dari kuota tahun 2007 lalu, yaitu 1.682 guru.

“Ada 2.998 kouta yang tersedia untuk semua tingkatan guru baik, pegawai negeri sipil (PNS) maupun swasta,” ujar Kepala Tenaga Kepegawaian dan Pendididikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kabupaten Tangerang, Arsyad Hussein di Tangerang (4/3).

Arsyad merinci, untuk tingkat Taman Kanak-kanak (TK) tersedia 38 orang, untuk Sekolah Dasar (SD) kuota 1.458 orang, SMP 776, SMA 378 orang, dan sisanya Sekolah Luar Biasa (SLB) 12 orang. “Untuk waktu pelaksanaannya belum ditentukan, tapi kita sudah melakukan sosialisasi. Dan angka kuota sertifikasi guru di Kabupaten Tangerang ini, terbanyak se-Provinsi Banten,” kata Arsyad.

Sosialisasi yang dilakukan, khususnya mengenai syarat para calon guru yang akan disertifikasi, di antaranya adalah mereka yang memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) dari perguruan tinggi yang terakreditasi. Selain itu, para guru harus berstatus mengajar di sekolah di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan, guru yang mengajar di madrasah disertifikasi oleh Departemen Agama.

“Sedangkan, guru bukan PNS harus memiliki nomor unit pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK) dari tempatnya mengajar,” jelasnya.

Irfan Fikri

Bocah Bersisik Sulit Disembuhkan

Jabedetabog Depok | Kamis, 06 Mar 2008
SETELAH dirawat selama lima hari RSUD Tangerang, Ari Wibowo (12), bocah yang dilahirkan dengan kondisi bersisik di Tangerang diperbolehkan pulang oleh tim dokter. Ari yang menderita kekeringan pada kulit sejak lahir (Ichthyosis Kongental) tidak dapat disembuhkan total, pasalnya penyakit ini ditemukan obatnya.

Salah satu tim dokter, dr Elvi Manurung, menjelaskan di Tangerang (5/2), menjelaskan, kondisi Ari cukup sehat, dan berdasarkan pemeriksaan parameter biokimia tidak ada kelainan akut dan kekurangan pangan. "Kondisi yang ganjil adalah tinggi badannya yang hanya 104 cm serta berat 18 kg. Idealnya, jika seumuran Ari itu tingginya mencapai 143 cm," katanya.

Kendati demikian, pihaknya masih menahan Ari di RSUD karena pihak nya masih akan memberkata Elvi, ikan edukasi perawatan tubuh kepada perawat Ari di rumah nanti, seperti cara untuk memberikan pelembab di tubuh Ari di rumahnya nanti. "Dua atau tiga hari Ari bisa pulang. Dan selama 1 minggu sekali bisa lakukan kontrol ke RSUD Tangerang," tukasnya.

Namun, Elvi menambahkan, bagian kanan mata Ari mengalami buta permanen karena sejak lahir, kulit di kelopak mata kanannya kering dan tak mampu berkedip. Sedangkan, untuk mata sebelah kiri juga sedikit mengalami kerusakan, namun dapat disembuhkan. Untuk mengatasi kondisi kesehatan Ari, tim dokter memberi asupan gizi yang cukup. Irfan

Subsidi untuk Warga Miskin

Jabedetabog Tangerang | Kamis, 06 Mar 2008

DINAS Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata (Disindagkopar) Kota Tangerang mendesak pemerintah pusat untuk merealisasikan subsidi minyak goreng 2.500 per liter untuk masyarakat miskin di Kota Tangerang.

Terlebih saat ini, harga minyak goreng (migor) curah mengalami kenaikan menjadi Rp12.000 per liternya padahal sebelumnya berkisar antara Rp9.000 hingga Rp9.500 per liter di sejumlah pasar tradisional di Kota Tangerang.

Kepala Disindagkopar Kota Tangerang, Dafyar Hardian kepada Jurnal Nasional di Tangerang, Rabu (5/3) mengatakan, Pemkot Tangerang telah mengajukan kepada pemerintah pusat melalui Provinsi Banten untuk subsidi migor sebanyak 121.600 liter untuk 2008.

"Kita sudah mengirimkan surat sejak bulan Februari lalu, namun belum ada jawaban," ujar Dafyar di Tangerang, Rabu (5/3).

Jumlah 121.600 liter, lanjut Dafyar untuk kebutuhan warga Kota Tangerang yang mendapatkan kartu multiguna, yaitu sebanyak 60.800 kepala keluarga (KK). Sesuai dengan ketentuan, setiap KK mendapat jatah migor dua liter untuk tahun ini.

Hingga kemarin, harga minyak goreng curah di beberapa pasar tradisional melonjak tinggi. Kenaikan hingga Rp3.000 per liternya, atau Rp13.000 per liter, yang sebelumnya hanya Rp9.000 per liter. Irfan

Camat Selewengkan Raskin

Jabedetabog Tangerang | Kamis, 06 Mar 2008

Penulis: Irfan Fikri (Irfanf@jurnas.com)

KEJAKSAAN Negeri (Kejari) Tangerang menetapkan Camat Sukadiri Kabupaten Tangerang, dengan inisial LS sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyimpangan pangan bersubsidi (Raskin) sebanyak 192 ton.

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajari) Tangerang Agus Sutoto kepada Jurnal Nasional di Tangerang, Rabu (5/3) mengatakan, penetapan status tersangka pada Camat Sukadiri, sejak Senin (3/3) lalu.

Dari hasil penyelidikan yang diperkuat keterangan para saksi, kata Agus, kuat dugaan pemimpin di kecamatan yang berada di wilayah pantura itu menyelewengkan raskin selama enam bulan sejak Agustus 2007 lalu."Kami masih menyelidiki lebih lanjut terhadap pejabat di wilayah setempat," tukasnya.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidus) Kejari Tangerang Rahmat Haryanto mengatakan, berdasarkan temuan dan indikasi penyaluran raskin, ditengarai tersangka telah menjual beras bersubsidi itu ke pedagang beras. "Harusnya dia menjalankan fungsi pengawasan pendistribusian, bukan ke pedagang beras," tegasnya.

Dikatakannya, jumlah raskin yang disimpangkan sebanyak 192 ton yang merupakan jatah pangan bersubsidi yang diberikan pemerintah untuk Kecamatan Sukadiri selama enam bulan terhitung dari Agustus hingga Desember 2007. Setiap bulannya, wilayah yang terkenal warganya memakan nasi aking itu menerima pengiriman raskin sebanyak 32 ton.

Disalurkan

Pemerintah sendiri, sambungnya, membeli pangan itu dengan harga Rp4.250/kg yang selanjutnya disalurkan ke masyarakat miskin seharga Rp1.000/kg. "Namun jatah rakyat Sukadiri ini dijual kepada seorang pedagang beras yang merupakan penadah dengan harga berkisar Rp2.000-Rp3.000/kg. Ini jelas menyalahi, dan negara sebagai pemberi subsidi dirugikan," ujarnya.

Pada kasus ini pihaknya telah meningkatkan status tahapan pengusutan kasus penyimpangan raskin ini dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Menurut Rahmat, dengan peningkatan tahapan itu Kejari akan memanggil dan memeriksa sejumlah saksi kunci terkait dugaan penyimpangan itu."Kasus ini besar kemungkinan jumlah tersangkanya bisa saja bertambah," tandasnya.

RSUD Tangerang Rawat Bayi Lahir Tanpa Dinding Perut

| Tangerang | Sabtu, 08 Mar 2008


Sejak Kamis (6/2) malam, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang merawat bayi bernama Siti Fatimah, warga Manungtung RT 02/RW 02 Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

Fatimah lahir tanpa dinding perut. Saat ini kondisi Fatimah si jabang bayi kritis dan dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Tangerang.

Direktur RSUD Tangerang Makentur JN Mamahit mengatakan, bayi perempuan perempuan malang mengalami Gastroschizes atau usus yang keluar. “Dinding perutnya tidak ada sehingga isi perutnya terburai,” ujar Mamahit, kemarin.

Menurut Mamahit, bayi seberat 1,6 ons, terlahir tanpa dinding perut, usus bayi keluar karena pembentukan dinding perut tidak sempurna. Itu terjadi saat proses pertumbuhan bayi dalam kandungan terhambat. Mengenai peyebab hal tersebut, tutur Mamahit, hal itu bisa terjadi lantaran ketika ibu bayi tersebut mengandung di usia kandungan 3 bulan pertama memakan atau meminum sesuatu yang akhirnya merusak janin.

Nuriyah (18), ibu bayi malang tersebut bercerita, dirinya melahirkan bayi perempuan dengan usus terburai di luar dinding perut. Bayi lahir normal pada Selasa (4/3) jam 11.00 di Rumah Sakit As-Shobirin, Tangerang, “Namun belum bisa buang air besar normal. Fatimah buang air besar lewat hidung,” tutur Nuriyah Untuk meringankan beban dan penderitaan anaknya ia berharap para dermawan sudi membantunya.

Irfan Fikri

Wereng Serang Petani Tangerang

Sejumlah lahan padi di wilayah pantai utara (Pantura) Kabupaten Tangerang terancam puso karena hama wereng. Kondisi ini mengakibatkan panen raya pada April mendatang terancam gagal.

Kosasih (30) petani di Kecamatan Sukadiri, Tangerang kepada Jurnal Nasional mengungkapkan, lahan pertaniannya terkena hama wereng cokelat. Dirinya sama sekali tak menyangka, lahan pertaniannya terkena hama wereng. Seminggu yang lalu ketika dicek, tanaman padinya sudah mulai menguning.

”Saya kaget, ditemukan puluhan wereng hinggap di batang padi,” tuturnya Jumat (7/3) kemarin.

Saat itu juga, dia melaporkan kasus ini kepada petugas pemantau lapangan (PPL) pertanian di Kecamatan Sukadiri. Petugas langsung menuju lokasi yang terkena hama wereng. Kosasih mengatakan, sekitar 1 hektare lahan padinya terkena hama wereng jenis wereng batang cokelat.

Kepala Seksi Produksi Padi, Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang, Omar Wiharjana, mengakui jika saat ini areal pesawahan sedang rentan terkena hama. “Ada peralihan musim,” kata Omar.

Kendati demikian, penurunan itu masih dalam kategori wajar. “Penurunan hasil panen sebesar 5-10 persen akibat serangan hama masih terbilang normal,” katanya. Selain akibat perubahan musim, lanjut Omar, hama juga bisa disebabkan oleh benih dan cara petani memelihara padi.

“Pemupukan yang tidak teratur bisa menyebabkan munculnya hama,” kata Omar. Hama yang sering menyerang padi di Kabupaten Tangerang biasanya adalah hama wereng, hama putih, dan tikus.

Irfan Fikri

Distribusi Raskin Bermasalah

Jabedetabog Tangerang | Senin, 10 Mar 2008

HARI ini, Senin (10/3) Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang akan periksa 15 saksi terkait dengan kasus penyimpangan 192 ton beras untuk warga miskin (Raskin) pada delapan desa di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

Setelah menetapkan LS, Camat Sukadiri sebagai tersangka atas penyelewengan Raskin sebanyak 192 ton, Kejari menduga terjadi penyimpangan menyeluruh pendistribusian Raskin di wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejari Tangerang, Rahmat Haryanto kepada Jurnal Nasional kemarin mengatakan, pemerikasaan kepada para saksi tersebut berpotensi menjadi tersangka baru menyusul Camat LS karena diduga kuat ikut serta melakukan tindakan korupsi.

"Pemeriksaan tersebut sebagai tindak lanjut dari kasus raskin yang diduga melibatkan Camat Sukadiri. Diduga ini terjadi di kecamatan lainnya" tuturnya.

Namun demikian, Haryanto enggan memberikan identitas maupun inisial saksi yang akan diperiksa tersebut, selain itu kejaksaan juga akan memeriksa seorang pembeli beras berinisial AM yang menjadi penadah dalam penjualan raskin tersebut. "Ke 15 saksi yang akan diperiksa mulai Senin (10/3) hingga Jumat (14/5), kejaksaan periksa tiga orang dalam setiap harinya," katanya. Irfan

Jabedetabog Kilas Jabodetabog | Tangerang | Senin, 10 Mar 2008
Katering Bandara Disertifikasi

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang akan melakukan sertifikasi kepada para pengusaha ketering makanan yang akan memasok ke Bandara Soekarno-Hatta (BSH). Hal ini dilakukan untuk memberikan kelayakan makanan di Bandara.

Kepala Seksi Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Heri Iskandar kepada Jurnal Nasional mengatakan, saat ini ada 30 perusahaan katering yang belum mendapatkan sertifikat tetap. “Dari total perusahaan katering, hanya ada satu yang memiliki sertifikat, sisanya belum. Akibatnya, kita kesulitan melakukan kelayakan atas makanan di Bandara,” tutur Heri akhir pekan kemarin.

Menurutnya, untuk mendapatkan sertifikat tetap itu pihaknya akan melakukan penelitian di labotarium terhadap sampel makanan yang akan dijual. "Selain sampel makanan, kebersihan dapur juga menjadi prioritas untuk mendapatkan sertifikat tersebut," katanya. Akibat tidak adanya sertifikasi, lanjut Heri, Dinkes Kota Tangerang kesulitan mengontrol makanan yang beredar.

Irfan Fikri

Lima Kekuatan di Pilkada Kota Tangerang

| Tangerang | Selasa, 11 Mar 2008
Peta politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Tangerang mulai tergambar. Sedikitnya lima kekuatan besar siap bertarung di pestademokrasi yang akan digelar pada Agustus nanti.

Partai Golkar akan mengusung walikota saat ini, Wahidin Halim. Lalu, Partai Demokrat akan mengusung kadernya Herry Rumawatine, Partai Keadilan Sejahtera menjagokan Bonny Mufidjar, Koalisi Partai Bintang Reformasi, Partai Amanat Nasional, dan Partai Bulan Bintang akan mengusung Dedi Rustandi. Kemudian, Partai Persatuan Pembangunan akan memunculkan kadernya sendiri, tapi hingga kini belum disebut namanya. Adapun PDI Perjuangan saat ini sedang melakukan pendekatan kepada Wahidin Halim. Hal ini didasari dengan pernyataan Ketua DPD PDIP Banten Jayeng Rana yang lebih memilih incumbent.

Herry Rumawatine, yang juga Ketua Partai Demokrat Tangerang, menyatakan partainya tetap konsisten terhadap keputusan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) yang merekomendasikan dirinya sebagai Wakil Walikota berdampingan dengan Wahidin Halim. "Namun jika pada pertengahan Maret nanti, belum ada kejelasan dariWahidin, kami akan mengusung calon lain," kata Herry yang juga
Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang.

Partai Demokrat kini juga intens membangun komunikasi dengan beberapa partai lain,seperti Partai Golkar. "Meski Partai Demokrat bisa mencalonkan walikota
dan wakilnya sendiri. Namun kami akan tetap bangun kongsi," tuturnya.


Irfan Fikri

DBD Merebak, Satu Korban Meninggal

| Tangerang | Selasa, 11 Mar 2008


Tangerang | Jurnal Nasional
Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali memakan korban
jiwa. Sayuti (7), bocah yang tinggal di RT 04 RW 01 Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, meninggal dunia akibat penyakit DBD, Minggu (9/3) malam. Sebelumnya ia sempat menjalani perawatan medis di RSUD Tangerang selama dua hari.

Agus, ayah korban yang ditemui Jurnal Nasional dikediamannya Senin (10/3) mengatakan, awalnya dirinya tidak mengira bahwa demam yang diderita putra ketiganya ini merupakan gejala DBD. "Sejak Rabu (5/3) Sayuti mengalami demam. Saya kira anak saya hanya terkena demam biasa, jadi hanya saya belikan obat warung," tuturnya.

Ketua RW 04 Desa Mekar Jaya, Aswad mengatakan, empat warga di wilayah RT itu juga terkena DBD dan masih menjalani perawatan, baik di rumah sakit maupun di Puskesmas Sepatan. Pihaknya telah sering melaporkan kondisi ancaman penyakit DBD di wilayahnya ini kepada intansi kesehatan maupun aparat pemerintahan setempat. Namun, belum ada tindakan nyata. Baru ketika ada laporan korban meninggal, digelar penyemprotan massal dan penyuluhan dari puskesmas setempat.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Hani Herianto mengatakan, pihaknya telah mengetahui adanya korban meninggal akibat DBD tersebut tapi belum menerima laporan resmi. Menurut dia, Dinkes tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat bahwa salah satu tindakan sederhana mencegah wabah DBD adalah melakukan 3M yaitu Mengubur, Menguras, dan Menutup.

Diperlukan juga peran serta masyarakat untuk membiasakan hidup sehat dan menjaga lingkungan sekitar dari genangan air yang bisa menjadi pertumbuhan jentik nyamuk DBD. "Fogging itu sifatnya pencegahan sementara. Langkah yang paling tepat adalah dengan 3M," katanya. Irfan Fikri

Harga Migor Naik, Pedagang Alih Profesi

Rabu, 12 Mar 2008

Tangerang, Jurnal Nasional

Terus menanjaknya harga minyak goreng (migor) curah di sejumlah pasar di Tangerang, beberapa hari terakhir ini, membuat para pedagang gorengan beralih profesi menjadi pedagang buah-buahan, pedagang es atau buruh bangunan.

Ini seperti yang dilakukan Prayitno (25), pedagang es yang sebelumnya mengaku berdagang goreng-gorengan di Pasar Anyar, Kota Tangerang. "Harga migor sekilonya saja Rp15 ribu, nggak kuat lagi dagang gorengan. Saya rugi melulu," kata Yitno.

Sementara Roni (26), pedagang ayam goreng di pinggiran Pasar Anyar, memilih tetap bertahan karena tak punya pilihan lain. "Saya memilih bertahan dengan tidak menaikkan harga, tapi mengurangi kadar gorengannya tidak terlalu garing, sehingga tidak terlalu banyak memakan minyak," katanya.

Kenaikan minyak goreng sedikit banyak mengurangi daya beli masyarakat. Saat ini harga eceran minyak goreng curah yang sebelumnya Rp13.500 per kilogram, sudah menembus Rp15.000. Kenaikan ini terjadi hampir di seluruh pasar tradisional di Tangerang.

Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Pemkot Tangerang Saeful Rochman menyebutkan, sejak Februari lalu Pemkot melalui Pemprov Banten telah mengirimkan surat kepada pemerintah pusat agar mengirimkan jatah minyak goreng sebanyak 60 ribu liter bagi keluarga miskin di Kota Tangerang. "Sampai saat ini, kita masih menunggu kapan pengiriman minyak goreng untuk masyarakat miskin itu terealisasi," kata Saeful. Irfan Fikri

Kejari Tangerang Temukan Penyelewengan Raskin


Tangerang | Jurnal Nasional

Setelah menetapkan Camat Sukadiri sebagai tersangka penyelewengan beras untuk warga miskin (raskin), Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang kembali menyelidiki dugaan kasus penyimpangan beras raskin di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, dan Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Tangerang, Rahmat Haryanto di Tangerang mengatakan, dugaan penyimpangan tersebut hasil pengembangan dari penyidikan kasus penyelewengan raskin di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang. "Kami masih melakukan pengembangan juga pada beberapa kecamatan lainnya," katanya, Senin (10/3) lalu.

Namun, Haryanto tidak bersedia menyebutkan total kerugian dan kuota raskin yang diselewengkan di Teluknaga dan Ciledug, karena masih dalam proses penyelidikan. Penyimpangan raskin itu terjadi tahun lalu saat pelaksanaan SK Bupati dan Wali Kota Tangerang tentang Pagu Raskin pada Tahun 2007. Rencananya, Kejari besok akan memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan termasuk camat, staf kecamatan, dan lurah setempat.

Seperti diketahui, Camat Sukadiri LS menjadi tersangka penyimpangan raskin sebanyak 192 ton senilai Rp750 juta, pada jatah Agustus-Desember 2007 untuk delapan desa di kecamatan itu.

Irfan Fikri

KPU Tangerang Jaring Panitia Pemilihan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang menjaring 104 calon anggota
Panitia Pemilih Kecamatan dan sebelas orang calon anggota Panitia
Pengawas. Mereka adalah calon yang mendaftar sejak Senin (3/3) hingga Rabu (12/3).

Seleksi ini adalah rangkaian dari tahapan pemilihan kepala daerah Kota Tangerang yang akan digelar pertengahan Agustus. Panitia Pemilihan Kecamatan bertugas dalam melakukan persiapan dan pemungutan suara di tingkat kecamatan.

Sekretaris KPU Kota Tangerang, Nusirwan mengatakan, sebanyak 104 orang yang telah mendaftar akan diseleksi menjadi 65 orang. "Setiap kecamatan terdiri dari 5 orang PPK, sesuai dengan UU 22/2007 tentang penyelenggaraan pemilihan kepala daerah," tuturnya di Tangerang Kamis (13/3). "Namun dari calon yang mendaftar, masih banyak yang belum melengkapi arsip pendaftaran, seperti tidak terlibat pidana dari pengadilan negeri,"tuturnya. Untuk pengawas, pihaknya masih belum membentuknya, karena UU Pemilu sedang dibahas DPR.

Irfan Fikri

Dana Gizi Tangerang Rp2 Miliar

Tangerang | Jum'at, 14 Mar 2008

Pemerintah Kabupaten Tangerang menganggarkan dana sekitar Rp2 miliar untuk program penanganan gizi buruk. Dana yang diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2008 meningkat 0,67 persen dibanding tahun lalu yang mencapai Rp1,2 miliar.

"Dana tersebut untuk peningkatan pemberian makanan yang bergizi seperti susu dan vitamin kepada masyarakat," ujar Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Reniati, di Tangerang Kamis (13/3).

Reniati mengatakan, naiknya anggaran dana untuk menekan angka gizi buruk terkait dengan meningkatnya jumlah balita penderita gizi buruk di Kabupaten Tangerang. Penderita gizi buruk di Kabupaten Tangerang, relatif meningkat hingga 0,28 persen dibanding tahun sebelumnya.

Catatan Dinas Kesehatan, jumlah balita gizi buruk pada bayi di bawah lima tahun
tahun ini mencapai 2.895 anak, atau 0,87 persen dari jumlah total balita sebanyak 332.817 anak. Sedangkan tahun lalu hanya 0,59 persen.

Sedangkan sisanya, sebanyak 305.676 anak dalam kondisi gizi baik. Bahkan, 3.168 anak dalam kondisi gizi lebih. Selain menaikkan anggaran gizi buruk, Pemerintah Kabupaten Tangerang akan mengadakan program pemberian makanan tambahan selama 90 hari di 40 Puskesmas, yang tersebar di 36 kecamatan.

"Kami juga menyiapkan tenaga medis khusus penanganan gizi buruk yang berjumlah 24 orang," tuturnya. Para petugas medis yang diangkat akan bertugas khusus mengadakan penyuluhan tentang sadar makanan bergizi. "Karena makanan bergizi, belum tentu mahal," ucapnya.

Penanganan lainnya yang dilakukan adalah pemberian makanan pokok berupa beras, lauk-pauk dan minyak goreng, bekerja sama dengan Dinas Kesejahteraan Sosial.Pihaknya mengakui gizi buruk banyak diderita warga yang kurang mampu, karena tingkat ekonomi yang rendah sehingga daya beli masyarakat menjadi rendah. "Namun, banyak makanan murah yang juga kaya nutrisi," katanya menerangkan.

Irfan Fikri