Rabu, 23 April 2008

Pondok Cabe Jadi Bandara Komersial

Lapangan terbang Pondok Cabe, Pamulang, Kabupaten Tangerang, pada akhir 2009 akan diubah menjadi lapangan terbang komersial, untuk penerbangan domestik dan regional. Peningkatan fungsi lapangan terbang dilakukan setelah Aviation Agencies Australia,siap menanamkan investasinya senilai US$100 juta (hampir Rp1 triliun), dalam setahun.

Kemarin, perusahaan asal Australia itu melakukan ekspose pengembangan bandara di depan Bupati Ismet Iskandar, Wakil Bupati Tangerang Rano Karno, dan beberapa kepala dinas di Kabupaten Tangerang. Manager Patner Aviation Agencies Australia, Samudra Sukardi menilai lahan penerbangan Pondok Cabe yang luasnya 116 hektare, selama ini terbengkalai. Padahal dari letak serta struktur yang ada, sangat mendukung untuk dijadikan bandara komersial yang menguntungkan.

"Sebagai tahap awal, dana itu akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur dan perbaikan lahan," ujar Samudra kepada wartawan. Kakak mantan Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi ini mengatakan, pada tahap awal akan dibangun kembali perluasan landasan pacu (runway), dari 2.300 meter menjadi 2.500 meter. Sehingga, landasan pacu sepanjang ini dapat digunakan untuk jenis pesawat Boeing 737, dan Airbus 320.

"Saat ini sudah ada 20 pesawat komersial yang siap melayani rute domestik dan regional. Perluasan itu tidak akan mengambil lahan penduduk," tutur mantan kandidat Direktur Utama Garuda Indonesia itu. Beberapa fasilitas pendukung lainnya seperti lokasi parkir, transit, hotel, kargo, katering, dan akademi penerbangan juga akan dibangun.

Bandara ini diharapkan dapat menjadi alternatif bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dinilai sudah melebihi kapasitas tampung. "Bandara Pondok Cabe Tangerang akan menjadi alternatif bagi masyarakat pengguna jasa penerbangan khususnya wilayah Jakarta dan sekitarnya," tutur Samudra.

Rencana pembangunan bandara komersial ini diharapkan bisa meningkatkan dan membantu perekonomian masyarakat sekitar. Pembangunan bandara ini juga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja, serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

Bupati Ismet Iskandar mendukung rencana pembangunan tersebut, tentunya dilakukan uji kelayakan terlebih dahulu kelayakan. "Kami menyambut baik, asal sesuai aturan," ujar Ismet. Selain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, Bandara Pondok Cabe juga akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kota Tangerang Selatan yang sebentar lagi resmi terbentuk.

Selama ini, Lapangan Terbang Pondok Cabe sering digunakan untuk keperluan nonkomersial. Pesawat ringan milik pribadi, helikopter, dan gantole sering mangkal di lapangan ini. Lapangan ini pun kerap menjadi tempat latihan dan lomba aeromodelling.

Bahkan, lapangan terbang ini dibangun awalnya adalah oleh kelompok penyuka aeromodeling, pada awal 1970-an. Kalau itu, Kolonel TNI Haryono, yang bakal menjabat sebagai Direktur Utama Pelita Air Service, membuka lapangan Pondok Cabe. Para aeromodeller diberi tempat latihan di lapangan tersebut.

Dalam perkembangannya, lapangan terbang ini kemudian dikepung oleh pemukiman penduduk. Sehingga lokasi perumahan dan lapangan terbang pun sangat dekat. Dekatnya lokasi perumahan dengan lapangan terbang dinilai menjadi penyebab seringnya pesawat jatuh di Pamulang.

Bupati Ismet pun pernah mengatakan, letak lapangan terbang yang dekat dengan permukiman warga seharusnya menjadi perhatian serius para pengelola pesawat terbang di Pondok Cabe Tangerang.

Kecelakaan terakhir terjadi pada 16 Maret lalu. Pada waktu itu, sebuah pesawat latih Federasi Aero-Sport Indonesia (FASI) jenis Proifier merek Pelican nomor seri PK-SKI Swayasa jatuh di kompleks Perumahan Villa Pamulang, Tangerang, Banten. Pilotnya, Herudi Kartowisastro, 61 tahun, meninggal di lokasi.

Sebelumnya, pada April 2007 lalu, pesawat latih Cessna 172-PK SDP jatuh di lahan kosong kawasan Pamulang, Tangerang, Banten, setelah terbang dari lapangan Pondok Cabe. Dua dari tiga penumpang menderita luka serius dan pesawat nahas tersebut.

Irfan Fikri

Tidak ada komentar: