Rabu, 23 April 2008

Bantuan Langsung Pusat ke Daerah Bermasalah

Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tangerang dalam waktu dekat ini akan memantau dan mengevaluasi sejumlah program bantuan untuk masyarakat miskin yang langsung diberikan pemerintah pusat. Pasalnya, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sejumlah program bantuan tersebut langsung masuk ke rekening kelompok masyarakat, disinyalir tidak dimanfaatkan sesuai aturan.

Kepala Seksi Bantuan Fakir Miskin, Dinas Kesejahteraan Sosial, Kabupaten Tangerang, Bambang Siswoyo, di Tangerang mengatakan, program bantuan yang akan dievaluasi tersebut umumnya adalah yang berasal dari bantuan langsung pemberdayaan sosial, seperti bantuan mesin jahit, kambing dan perahu. Bantuan tersebut diperuntukkan bagi
masyarakat miskin yang terkumpul dalam kelompok usaha bersama.

"Indikasi sementara, banyak bantuan dari pusat yang telah diserahkan kepada masyarakat dari 2005 sampai 2008, menimbulkan masalah. Kami masih mempelajarinya sambil menunggu laporan dari bawah," kata Bambang.

Bambang mencontohkan, sejumlah masyarakat nelayan yang terkumpul dalam kelompok nelayan di Kecamatan Kemiri, belum lama ini menerima dana bantuan untuk pembelian perahu. Padahal, kelompok nelayan di wilayah itu, tidak mendapat rekomendasi dari Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tangerang.

Dana bantuan yang digunakan kelompok nelayan untuk pengadaan perahu ini, telah disalurkan sebelumnya dari Departemen Sosial RI langsung ke rekening 20 kelompok nelayan pada akhir November 2007 lalu. Setiap satu kelompok nelayan menerima bantuan tunai sebesar Rp 60 juta untuk membeli perahu beserta peralatannya. Departemen Sosial pun mengucurkan dana bantuan untuk nelayan sebesar Rp 1,2 miliar. "Selain tanpa rekomendasi dinas, disinyalir mereka membeli perahu dengan kondisi bekas, dan tidak sesuai persyaratan," kata Bambang.

Rawannya penyelewengan, kata Bambang, karena selama ini Dinas setempat hanya sebagai fasilitator saja serta pemberi rekomendasi kepada kelompok masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan. Namun, pada kenyataannya, tidak sedikit kelompok masyarakat yang akhirnya mendapat bantuan tanpa rekomendasi dinas.

Terlepas dari hal itu, sebagian nelayan di Pantai Utara Kabupaten Tangerang bisa sedikit bernapas lega. Dalam sepekan terakhir, sebanyak 200 nelayan miskin yang terku mpul dalam 20 kelompok, menerima 20 unit perahu bantuan Departemen Sosial, yang telah lama mereka nantikan.

Dua puluh unit perahu yang bersumber dari dana BLPS tahun anggaran 2007 ini, diserahkan kepada kelompok nelayan di Kecamatan Kronjo, dan Kemiri. Setiap satu unit perahu diberikan kepada 10 nelayan yang terkumpul dalam satu kelompok nelayan.

Perahu modern terbuat dari fiber dan berwarna putih yang panjangnya mencapai empat meter itu, dilengkapi dengan motor. Selain mendapat perahu modern, para nelayan juga diberi alat tangkap berupa alat pancing ikan, jala dan rompi pelampung. Dengan kapal modern itu, nelayan bisa melaut di segala cuaca.

Selain itu, para nelayan juga bisa mencari ikan di radius yang lebih jauh. Hanya saja, dengan kapal motor yang modern itu, para nelayan harus memiliki modal untuk melaut. Kapal-kapal itu hanya bisa mengarungi laut bila diisi dengan bahan bakar solar. .

Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Tangerang, Jackie Harahap mendukung rencana dinas terkait untuk mengevaluasi bantuan pusat. "Jangan sampai bantuan perahu tidak digunakan secara optimal. Karena yang rugi justru kelompok nelayan itu sendiri," ujarnya.

Irfan Fikri

Tidak ada komentar: