Kamis, 03 April 2008

Amerika Bantu Tangerang

Pemerintah Amerika Serikat memberi bantuan dana untuk wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang bagi penanggulangan dan pencegahan virus flu burung. Bantuan senilai US$1,5 juta atau sekitar Rp13 miliar lebih , diberikan sebagai proyek percontohan penanganan flu burung. Pasalnya, berdasarkan data di Departemen Kesehatan pusat, kasus flu burung di Tangerang cukup tinggi se-Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hani Herianto, di Tangerang, kemarin mengatakan, pemerintah Amerika Serikat memberi bantuan dengan beberapa persyaratan yang telah ditetapkan badan bantuan dunia (USAID).


"Dana ini akan fokus digunakan untuk penyelenggaraan sosialisasi kepada masyarakat serta pelatihan tenaga ahli medis tentang bahaya flu burung selama tiga tahun, " ujar Hani. Dia menjelaskan, sosialisasi bahaya flu burung akan difokuskan di sekolah, karena dinilai efektif untuk sosialisasi. "Di harapkan nanti setelah mendapat sosialisasi, siswa dapat menyebarluaskan kepada masyarakat," katanya.

Selain kepada siswa sekolah, dana tersebut akan digunakan untuk memberi penyuluhan kepada para bidan dan dokter swasta untuk mengetahui secara dini, bila ditemukan adanya indikasi pasien yang terkena penyakit flu burung. "Selain mendapat bantuan dana dari Amerika, Kabupaten Tangerang juga mendapat anggaran dari APBD. Nilainya
saya belum jelas karena sedang di bahas rincian untuk masing-masing bidang, " kata Hani.

Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan, dalam waktu dekat Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Cameron Rhume, akan berkunjung ke Tangerang. Dia akan melihat kegiatan masyarakat Tangerang, terutama yang bersentuhan langsung dengan unggas.

Wilayah yang menjadi agenda kunjungan adalah, Pasar Grendeng di Karawaci, Tangerang, kemudian di pemukiman masyarakat yang beternak unggas di Kecamatan Sepatan, serta Ke Rumah Sakit Umun Daerah ( RSUD ) Tangerang, untuk melihat fasilitas ruang rawat pasien flu burung.

Untuk sosialisasi ke tingkat sekolah, akan dimulai pada sekolah tingkatan SD. Kegiatan yang diberi nama flu burung kids ini akan dilaksanakan secara bergilir di 1.531 SD se-Kabupaten Tangerang. Selain itu, Kata Hani, dipilihnya Tangerang sebagai proyek percontohan karena Kabupaten Tangerang adalah daerah pertama ditemukannya korban yang meninggal akibat flu burung di Indonesia, yakni Iwan, yang tinggal Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang.

Pada 2005 silam, di Kecamatan Panongan, dari 107 babi ternak yang diperiksa, lima ekor positif mengidap flu burung, dan ini adalah kasus pertama penularan flu burung lewat Babi. Di Kabupaten Tangerang, ada 12 kecamatan yang ditemukan rawan penyebaran unggas H5N1, di antaranya Kecamatan Cisauk, Pasar Kemis, Mauk, Tigaraksa, Cisoka, Sepatan, Balaraja, Ciputat, Rajeg, Pakuhaji, Legok dan Kecamatan Panongan.

Catatan Pusat Penanggulangan Krisis Flu Burung Departemen Kesehatan, hingga 3 Februari, jumlah kasus flu burung di Indonesia mencapai 126 kasus. Sebanyak 103 di antaranya meninggal. Angka kematian kasus flu burung mencapai 81,7 persen. Di Provinsi Banten terdapat 25 kasus, 22 di antaranya meninggal.

Korban meninggal di Tangerang terakhir kali terjadi awal Februari 2008 lalu. Su (29 tahun) warga Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh mengalami gejala flu burung dan meninggal di RS Persahabatan.

Irfan Fikri

Tidak ada komentar: